Suara.com - Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) tak hanya menjadi sorotan media nasional, media internasional pun mengikutinya.
Salah satu media asing yang menulis kasus pembunuhan Mirna lewat racun sianida yang dimasukkan ke dalam es kopi Vietnam adalah Daily Mail.
Media tersebut menulis tentang langkah Polda Metro Jaya minta bantuan kepolisian federal Australia untuk menelusuri latarbelakang Mirna dan dua temannya saat peristiwa terjadi di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016), Jessica Kumala Wongso (27) dan Hani (27). Mereka bertiga merupakan lulusan Billy Blue College of Design, Sidney, Australia, tahun 2008.
Daily Mail mengutip keterangan polisi Jessica, Mirna, dan Hani sepakat untuk bertemu di kedai kopi Olivier setelah sekian lama tak ketemu. Jessica adalah orang pertama yang tiba di kafe dan dia yang memesan minuman koktail untuk dirinya sendiri dan kopi Vietnam dingin buat Mirna.
Sekitar 17.30 WIB, Mirna dan Hani datang. Sesampai di meja, Mirna mulai menyeruput es kopi tersebut. Sesaat kemudian, Mirna merasakan ada yang aneh dalam kopi dingin tersebut.
"It's awful - it's bad," kata Mirna kepada teman-temannya. Penasaran, Hani ikut mencicipi sedikit dan dia juga merasakan keanehan.
Tak lama setelah itu, Mirna pingsan setelah kejang-kejang. Mulutnya mulai keluar busa. Klinik mal tak bisa menangani, lalu dia dilarikan ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, dan Mirna meninggal di sana.
Jessica dan Hani kemudian menjadi saksi penting. Sampai sekarang, polisi belum berhasil memecahkan kasus tersebut. Polisi sedang menganalisis sejumlah motif. Selasa (26/1/2016), polisi akan ekspose kasus di hadapan kejaksaan sebelum penetapan tersangka.