Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Ledakan Bom Thamrin

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 24 Januari 2016 | 09:46 WIB
Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Ledakan Bom Thamrin
Bunga Duka Bom Sarinah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi baku tembak dan ledakan beberapa bom rakitan yang terjadi di pusat kota Jakarta pada awal 2016 yang menewaskan sedikitnya tujuh orang sempat menyita perhatian publik internasional.

Dalam hitungan menit pun beragam video dan foto unggahan para saksi menjadi tontonan publik internasional.

Pemberitaan mengenai teror bom dan aksi baku tembak tersebut kemudian juga tersebarkan secara global oleh sejumlah media asing. Dalam waktu yang singkat perhatian publik internasional tertuju pada kejadian yang tidak pernah diduga terjadi di Indonesia.

Simpati Dunia Sesaat setelah kejadian para pemimpin dunia ramai-ramai menyampaikan cuitan bernada terkejut dan menyampaikan solidaritas serta dukungan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam perang melawan teror menyusul serangan teror tersebut.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, lewat akun Twitter @TurnbullMalcolm, memposting cuitan yang dia tulis dalam Bahasa Indonesia.

"Simpati, doa dan solidaritas penuh masyarakat Australia bersama dengan masyarakat Indonesia dalam menghadapi serangan-serangan teroris di Jakarta hari ini," cuit Malcom dalam laman The Guardian.

Pemimpin dua negara terdekat Indonesia, yakni Singapura dan Malaysia, juga melayangkan cuitan berisi simpati, solidaritas, duka, dan doa untuk Indonesia.

Melalui akun Twitter @leehsienloong, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mencuit, "Shocked & dismayed by news of the #JakartaBlasts. My thoughts are with the Indonesian people." Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib Tun Razak tidak kalah simpatiknya dengan Lee Hsien Loong.

"Deeply shocked & saddened by bomb attacks in Jakarta. Msia stands ready to help in any way. Thoughts & prayers with the Indonesian people," kata Mohd Najib Tun Razak dalam akunnya @NajibRazak.

Ucapan solidaritas dan dukungan moral juga disampaiakan Uni Eropa dan India.

"My thoughts are with those who lost their loved ones in the reprehensible attack in Jakarta. I pray for speedy recovery of the injured: PM," cuit PM India Narendra Damodardas Modi dalam akunnya @PMOIndia.

Sedangkan Uni Eropa, lewat EU External Action dalam akunnya @eu_eeas, memulai pesannya dengan tagar #JakartaAttack..."today is a tragic reminder that the threat of #terrorism is global.

Pujian Dunia Indonesia pun menuai pujian setelah aparat Polri berhasil mengendalikan keadaan setelah menembak mati keempat pelaku selepas kontak senjata.

Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan tanggapan internasional atas kejadian teror bom tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Negara.

"Baru saja melaporkan kepada Presiden beberapa isu, termasuk mengenai tanggapan internasional terhadap peristiwa yang kemarin terjadi di Jakarta, secara umum bisa saya sampaikan tanggapan internasional sangat positif," ujar Retno usai menemui Presiden Jokowi.

Retno mengemukakan bahwa apa yang disampaikan dunia internasional tentunya pengecaman terhadap serangan yang dilakukan di Jakarta.

"Yang kedua, mereka menyampaikan simpati kepada pemerintah Indonesia serta mengapresiasi respons cepat yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia dalam menanggulangi serangan," kata Retno.

Retno menambahkan bahwa dalam tiga jam semuanya sudah terkendali dan dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi.

Selain itu rata-rata dari mereka menyampaikan apa yang bisa dilakukan negara-negara tersebut untuk Indonesia apabila diperlukan.

Namun, Retno menambahkan, sejauh ini Indonesia masih dapat menanggulanginya sendiri, respons cepat tiga jam sangat diapresiasi oleh dunia internasional.

 Dewan Keamanan PBB juga menghargai respons cepat Indonesia dalam menangani teror bom tersebut.

"Yang saya sampaikan ke Presiden dari sejak peristiwa itu terjadi, saya menerima banyak sekali telepon dari menteri luar negeri yang ingin bekerja sama dan menyampaikan simpati kepada rakyat Indonesia," kata Retno.

Presiden juga menerima beberapa telepon dari para kepala negara dan kepala pemerintahan negara sahabat mengenai insiden tersebut.

Menurut Retno, sesaat setelah teror bom terjadi di Jakarta, Presiden menerima telepon dari Malaysia, Perdana Menteri Australia, raja Arab Saudi dan juga kanselir Jerman.

Sedangkan Retno mengaku juga sudah menerima banyak sekali ucapan simpati dari para menteri luar negeri.

"Terakhir saya komunikasi dengan perdana menteri Kanada dan kemarin juga dengan Singapura," ujar Retno.

Pemerintah Australia mengutuk keras serangan teror Jakarta tersebut dan menawarkan dukungan apa pun yang diperlukan Indonesia dalam mengatasi aksi teroris tersebut.

"Saya telah berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan menawarkan dukungan apa pun yang mungkin diperlukan Indonesia dalam mengatasi aksi tersebut," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, dalam surat elektroniknya beberapa jam usai peristiwa tersebut.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin juga menyampaikan simpatinya kepada pemerintah Indonesia.

"Kami mengutuk keras serangan teroris yang terjadi pada Kamis (14/1) kemarin di Jakarta. Kami turut bersimpati dan mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga warga sipil yang tewas. Sementara bagi yang terluka akibat serangan tersebut, kami harap segera pulih," kata Duta Besar Mikhail Galuzin.

Galuzin juga menyatakan dukungannya kepada Pemerintah Indonesia untuk melawan terorisme.

"Kami mendukung tindakan tegas Pemerintah Indonesia dalam melawan teroris yang mengancam kedua negara kita," ujar Galuzin.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, menyampaikan duka citanya untuk para keluarga dan korban penyerangan yang terjadi di Jakarta.

"Saya turut berdukacita untuk semua korban dan keluarga. Inggris mengecam aksi kekerasan ini. Kami akan terus mendukung pemerintah Indonesia untuk mengalahkan para pelaku dan otak rencana penyerangan," kata Hammond.

Ucapan belasungkawa juga diterima dari pemerintah Jepang melalui Menteri Luar Negeri Kishida Fumio.

"Saya merasa sangat terkejut dan geram mendengar terjadinya peristiwa teror di Jakarta hari ini (14 Januari 2016) yang mengakibatkan jatuhnya beberapa korban tewas maupun luka-luka. Kejadian teror seperti ini, apapun alasannya, tidak dapat kita tolerir dan harus kita kecam dengan tegas," ujar Menteri Luar Negeri Jepang Kishida Fumio secara tertulis kepada Menlu RI Retno.

Kejadian teror bom tersebut tidak melemahkan Indonesia, namun justru Indonesia menyatakan sikapnya dengan jelas bahwa Indonesia tidak takut yang ditandai dengan #KamiTidakTakut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI