Dewan Keamanan PBB juga menghargai respons cepat Indonesia dalam menangani teror bom tersebut.
"Yang saya sampaikan ke Presiden dari sejak peristiwa itu terjadi, saya menerima banyak sekali telepon dari menteri luar negeri yang ingin bekerja sama dan menyampaikan simpati kepada rakyat Indonesia," kata Retno.
Presiden juga menerima beberapa telepon dari para kepala negara dan kepala pemerintahan negara sahabat mengenai insiden tersebut.
Menurut Retno, sesaat setelah teror bom terjadi di Jakarta, Presiden menerima telepon dari Malaysia, Perdana Menteri Australia, raja Arab Saudi dan juga kanselir Jerman.
Sedangkan Retno mengaku juga sudah menerima banyak sekali ucapan simpati dari para menteri luar negeri.
"Terakhir saya komunikasi dengan perdana menteri Kanada dan kemarin juga dengan Singapura," ujar Retno.
Pemerintah Australia mengutuk keras serangan teror Jakarta tersebut dan menawarkan dukungan apa pun yang diperlukan Indonesia dalam mengatasi aksi teroris tersebut.
"Saya telah berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan menawarkan dukungan apa pun yang mungkin diperlukan Indonesia dalam mengatasi aksi tersebut," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, dalam surat elektroniknya beberapa jam usai peristiwa tersebut.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin juga menyampaikan simpatinya kepada pemerintah Indonesia.
"Kami mengutuk keras serangan teroris yang terjadi pada Kamis (14/1) kemarin di Jakarta. Kami turut bersimpati dan mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga warga sipil yang tewas. Sementara bagi yang terluka akibat serangan tersebut, kami harap segera pulih," kata Duta Besar Mikhail Galuzin.