Pengikut ISIS di Indonesia Diperkirakan Capai Dua Juta Orang

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 23 Januari 2016 | 10:59 WIB
Pengikut ISIS di Indonesia Diperkirakan Capai Dua Juta Orang
Sidang tujuh terdakwa simpatisan Islamic State of Irak and Syria (ISIS) di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (21/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat terorisme dari Univesitas Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara, Al Chaidar mengemukakan, pemerintah agar mewaspadai keberadaan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang pengikutnya di Indonesia diperkirakan berjumlah 2 juta orang.

"Pengikut ISIS sudah cukup banyak di Indonesia, di Aceh juga ada pengikutnya namun jumlahnya mereka tidak terlalu banyak seperti di daerah lain. Kelompok itu jangan dianggap sepele, masyarakat dan pemerintah harus lebih waspada," katanya kepada wartawan di Lhokseumawe, Sabtu (23/1/2016).

Al Chaidar menambahkan, ada beberapa daerah yang menjadi basis dan mendukung setiap kegiatan-kegiatan ISIS, yaitu di Medan, Sumatera Utara, Surabaya, Jawa Timur, Makassar, Sulawesi Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Yogyakarta dan Bandung.

Menurut dia, untuk di wilayah Medan, jumlah pengikut ISIS sudah mencapai 100 ribu orang. Bisa diperkirakan mereka bisa memperluas wilayah-wilayah basisnya sampai ke Aceh, apalagi secara geografis kedua wilayah tersebut sangat dekat.

"Saya yakin teror benda yang diduga bom terjadi di Medan beberapa waktu yang lalu, pelakunya adalah ISIS. Itu merupakan salah satu bentuk teror yang mereka lakukan," ujar Al Chaidar.

Tambahnya, masyarakat harus lebih mewaspadai terhadap kelompok-kelompok radikal tersebut, jangan karena memberikan doktrin jihada, serta membahas tentang masalah surga dan neraka, langsung berbondong-bondong masuk ke kelompok tersebut.

Jihad bukan hanya sebatas emosional saja, tapi harus bisa melakukan revolusi, sehingga masyarakat tidak terjebak dengan gerakan-gerakan yang bersifat intelijen. Bahkan ISIS tersebut bisa juga sebagai rekayasa intelijen, yang sengaja untuk memperangkap orang-orang yang sangat tinggi semangat keagamaannya untuk berjihad, katanya.

"Masyarakat harus mengenal dulu kelompok itu tujuannya untuk apa dan jangan terlalu mudah terpengaruh," ungkap Al Chaidar. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI