Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang yang menjadi tokoh kelompok radikal Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS), yaitu Bahrun Naim dan Bahrun Syah. Mereka berperan penting dalam aksi teror di tanah air, khususnya Naim yang diduga otak intelektual dibalik serangan bom Thamrin pada Kamis (14/1/2016) pekan lalu.
"Bahrun Naim dan Bahrun Syah, punya peran penting dalam kelompok teroris di tanah air. Mereka sekarang berada di Suriah. Bahrun Syah jadi leader sayap militer di sana," kata Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1/2016) malam.
Menurut Haiti, Bahrun Syah juga ahli propaganda. Hampir setiap hari yang bersangkutan melakukan propaganda melalui dunia maya. Dia sering mengirimkan dana ke kelompok pendukung ISIS di tanah air untuk kegiatan aksi teror.
"Bahrun Syah ini ahli dalam propaganda. Dia juga yang mengirimkan dana ke jaringannya di Indonesia," ujar Haiti.
Sedangkan Naim, lanjut Haiti adalah ahli teknologi informasi (IT). Dia sangat intens berkomunikasi dengan jaringannya di Indonesia.
"Dia yang sering aktif berkomunikasi dengan jaringan yang ada di Indonesia," terangnya.
Haiti menambahkan, mereka memiliki banyak sel-sel yang satu sama lain tidak saling mengetahui. Hal itu merupakan strategi mereka untuk menjaga gerakannya tetap eksis dan tak mudah diputus oleh kepolisian.
"Strateginya begitu. Jadi kalau ini terbongkar (kelompok satu sama lain) ini bisa putus (gerakannya)," ungkap Kapolri.