BMKG Minta Waspadai Muncul Titik Kebakaran Hutan di Febuari 2016

Sabtu, 23 Januari 2016 | 02:03 WIB
BMKG Minta Waspadai Muncul Titik Kebakaran Hutan di Febuari 2016
Kobaran api dan asap pekat dalam kebakaran terjadi di kawasan hutan produksi terbatas di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (5/3). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan adanya potensi titik api (hot spot) di Riau perlu diantisipasi sekitar Februari. Meskipun pengaruh El Nino menurun. Bahkan diprediksi berhenti pada Maret.

"Pada bulan Januari dan Februari, curah hujan di Riau berkurang dan waktunya agak pendek, kemudian Mei sampai September (curah hujan) berkurang cukup banyak. Kondisi ini yang memungkinkan Februari 'kering'," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Mulyono Rahadi Prabowo pada konferensi pers di Gedung BMKG Jakarta, Jumat (22/1/2016) malam.

Prabowo mengatakan Riau memang memiliki karakteristik musim hujan, yakni puncaknya terjadi pada Desember, kemudian curah hujan menurun pada Januari-Februari, kembali naik pada Maret-April dan turun lagi saat memasuki musim kemarau, yakni pada Mei-September.

Selain itu, saat ini fenomena El Nino yang berdampak pada kondisi kering masih berlangsung, namun turunnya hujan pada sepuluh hari pertama Januari 2016 seolah mengindikasikan El Nino sudah berakhir.

Prabowo menjelaskan Sumatra bagian selatan memiliki karakteristik cuaca hujan yang hampir sama, namun masih menunjukkan fase basah.

Senada dengan itu, Kepala Pusat Iklim, Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG Nurhayati mengatakan letak geografis Riau juga berpengaruh pada kondisi kering wilayah tersebut.

"Secara geografis, letaknya (Riau) memang dekat dengan ekuator. Ada atau tidaknya El Nino, Februari akan kering," kata Nurhayati.

BMKG menyatakan saat ini hampir 90 persen wilayah Indonesia telah memasuki masa musim hujan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari dan Februari 2016.

Monsoon dingin Asia yang akan memicu terjadi pertumbuhan awan hujan akan menguat dalam satu minggu kedepan terutama di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan.

Kondisi ini akan mengakibatkan potensi hujan lebat tak hanya di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan, tetapi berpotensi di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku bagian tengah dan Papua bagian Tengah. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI