Target Teror Berubah-ubah, TNI Diyakini Jadi Sasaran Selanjutnya

Jum'at, 22 Januari 2016 | 18:46 WIB
Target Teror Berubah-ubah, TNI Diyakini Jadi Sasaran Selanjutnya
Ledakan dan penembakan di sekitar kawasan Sarinah, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan terorisme terus bermetamorfosa seiring perkembangan zaman. Tentara Nasional Indonesia diyakini akan menjadi target selanjutnya.

"Setelah ini yang menjadi target kelompok teroris ini adalah militer, TNI. Karena simbol kekuatan militer," kata Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Hermawan Sulistyo usai Seminar bertajuk Bom Thamrin dan Database Bom di gedung LIPI, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).

‎Peneliti yang konsen pada isu keamanan dan terorisme ini menambahkan perkembangan target kelompok ekstrim terbaca dari sejarah aksi mereka di Indonesia.

Profesor Hermawan mencontohkan dulu kelompok teroris beraksi di ruang kosong, seperti lapangan parkir, basement Bursa Efek Jakarta, Kedutaan Myanmar, kemudian berubah lewat bom yang diletakkan di mobil box, seperti di depan Kedutaan Australia, Jakarta.

"Dari sejarah terorisme, Brigadir Merah di Italia sampai sekarang ada eskalasi sasaran. Pertama, bergerak dari ruang kosong. Kenapa dulu ada bom di lapangan parkir BEJ, lalu di Kedutaan Myanmar, Kedutaan Australia di Jakarta, ‎kemudian di tempat umum. Terus ke kantor pemerintah, lalu ke kantor polisi," kata Hermawan.

Hal yang sama juga terjadi pada kelompok radikal di negara-negara lain.

"Di negara lain seperti itu, kalau tidak bisa dicegah perkembangannya ke sana yaitu menarget militer," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI