Suara.com - Satu ledakan menewaskan 10 orang, termasuk tujuh polisi, pada Kamis malam (21/1/2016), saat pasukan keamanan menyerbu persembunyian gerilyawan di Provinsi Giza, dekat Ibu Kota Mesir, Kairo. Informasi ini merujuk laporan daring media resmi Mesir, Al-Ahram.
Ledakan terjadi ketika polisi berusaha menjinakkan satu bom yang ditemukan di satu apartemen yang digunakan sebagai tempat persembunyian oleh satu kelompok pelaku teror di Kabupaten Mariotya, Giza.
Ledakan tersebut juga melukai 13 orang; dua di antara mereka berada dalam kondisi kritis.
Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan pasukan keamanan menyerbu apartemen itu setelah menerima keterangan bahwa sekelompok pelaku teror bersembunyi di dalamnya, demikian laporan Xinhua yang dipantau di Jakarta, Jumat pagi (22/1/2016).
Mesir telah menghadapi serangan anti-pemerintah, kebanyakan di Semenanjung Sinai, sehingga menewaskan ratusan polisi dan personel militer sejak 2013.
Kebanyakan serangan telah diakui oleh kelompok fanatik Ansar Bayt Al-Maqdis --yang telah mengubah namanya menjadi "Negara Sinai" dan mengumumkan kesetiaan kepada IS.
Militer melanjutkan operasi besar di Semenanjung Sinai dan telah menewaskan ratusan gerilyawan sebagai bagian dari "perang negeri tersebut melawan terorisme". (Antara)