Suara.com - "Oh my god. It's awfull, it's so bad," kata Wayan Mirna Salihin (27) usai merasakan es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016) itu.
Setelah itu, teman Mirna, Hani, mencicipinya sedikit dan dia langsung merasakan hal yang aneh. Tak lama setelah itu, Mirna ambruk. Dokter klinik kesehatan di Grand Indonesia Mall tak mampu menangani, lalu Mirna dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, dan menghembuskan nafas yang terakhir di sana.
Hani selamat meski ikut mencicipi es kopi yang merenggut nyawa temannya. Dan ini menjadi salah satu alasan bagi pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukitno, untuk meragukan ada sianida dalam kopi tersebut sebagaimana dikatakan polisi. Yudi pun minta agar dilakukan penyelidikan lagi sebagai pembanding untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menjelaskan kenapa Mirna tidak bernasib seperti Mirna. Setelah icip-icip dan merasakan keanehan, Hani langsung meludah sehingga airnya tak sampai masuk tenggorokan dan lambung.
"Nyicip itu bukan disedot ya, kalau diseruput ya mati, itu dijilat, kemudian dilepeh (diludahkan) lagi," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/1/2016).
Saat itu, Hani mencicipi es kopi dengan cara meneteskannya ke tangan kanan, lalu menjilatnya sedikit. Berbeda dengan Mirna. Mirna langsung menelan air es kopi.
"Bukan ditelen dong. Kalo nelen ya mati. Yang nelen cuma Mirna. Tulis tuh. Hani nggak nyicip, cuma jilat," kata Krishna.
Informasi kalau Hani ikut mencicipi es kopi milik Mirna berawal dari pernyataan Yudi Wibowo Sukinto. Dia mempertanyakan kenapa Hani bisa selamat, sementara Mirna tidak, kalau memang benar ada sianida dalam kopi.
Rabu itu, selain Mirna dan Hani, Jessica juga ada di sana. Tapi, dia tidak ikut mencicipi dengan alasan punya riwayat sakit maag.
Berita Menarik Lainnya: