Suara.com - Sebanyak 50 warga Yogyakarta gabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mempawah, Kalimantan Barat. Dari 50 warga Jogja yang sebelumnya hilang itu, baru satu orang berhasil ditemukan.
"Warga Yogya yang bergabung dengan Gafatar di Kalbar itu sudah ada 50 orang. Yang berhasil ditemukan baru satu orang, anak-anak berinisial SJ," kata Irjen Pol Anton Charliyan, Kepala Divisi Humas Polri, di kantornya Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Kemudian dari laporan masyarakat ke Kepolisian anak-anak yang hilang di Jogja ada 15 orang. Namun belum diketahui apakah mengikuti kelompok Gafatar tersebut ke Kalbar atau tidak. Hanya saja masyarakat mencurigai anak-anak yang hilang itu mengikuti aliran Gafatar tersebut.
"Dari Yogya ada 15 anak yang hilang, dua anak diketahui ikut langsung dengan organisasi Gafatar. Sedangkan yang lain belum ditemukan. Bahkan ada laporan dari orang tuanya di Yogya, anaknya ke Kalimantan, ketika kembali dari sana menggunakan kaos Gafatar," ujar dia.
Saat ini masyarakat Mempawah, Kalimantan Barat menolak kelompok Gafatar tinggal di daerah tersebut. Mereka diusir, bahkan salah satu mobil diduga milik salah satu anggota Gafatar dibakar warga.
Sekarang kelompok warga Gafatar ini diungsikan ke tempat aman. Aparat keamanan dari Kepolisian dibantu TNI menjaga keamanan mereka dari penolakan masyarakat setempat.
"Di Kalbar warga Gafatar ini ungsikan ke tempat aman. Kami antisipasi supaya tidak terjadi serangan dari warga terhadap mereka. Karena bagaimana pun juga mereka adalah warga yang harus kita lindungi," terang Anton.