Akun Facebook presiden terpilih Taiwan, Tsai Ing Wen, Kamis (21/1/2016) dibanjiri kiriman yang diduga dari Cina. Kiriman itu menuntut negeri pulau itu dibawa ke bawah kendali Cina. Tsai beserta Partai Progresif Demokratis (DPP) pimpinannya, yang condong ke kemerdekaan, menang telak dalam pemilihan presiden dan anggota parlementer Sabtu pekan lalu.
Kemenangan ini memicu kekhawatiran Beijing bahwa di bawah Tsai, akan mendorong kemerdekaan resmi pulau itu.
Pada Kamis pagi, lebih dari 40.000 nama memberikan tanggapan di halaman Facebook-nya, dalam pengulangan kejadian serupa pada November.
Banyak di antara kiriman itu menggunakan tulisan Mandarin sederhana, yang digunakan di Cina daratan. Banyak pula dari postingan itu mengulang pernyataan umum Partai Komunis Cina terkait betapa memalukan jika mereka melukai Tanah Air.
"Mengapa para warga Taiwan berpikir kami telah dicuci otaknya? Kami semua diajarkan sejak kecil bahwa para warga Taiwan merupakan rekan seperjuangan dan Taiwan merupakan pulau yang berharga," kata salah satu kiriman, yang diduga dari warga Cina.
Sejumlah kiriman lainnya mengacu kepada Tsai sebagai gubernur provinsi Taiwan.
"Taiwan benar-benar merupakan bagian dari Cina kecuali jika kau dididik dengan cara yang salah," kata salah satu kiriman dalam bahasa Inggris.
Facebook diblokir di Cina meskipun terdapat cara untuk menerobosnya bahkan jika sebagian besar warga Cina tidak memiliki akses terhadap teknologi itu. Juru bicara DPP, Ruan Cau Hsiung mengatakan pengguna internet Cina hanya melatih kebebasan berpendapat mereka.
"Selama komentar mereka tidak terlalu ekstrim, kami akan menghormati mereka sepenuhnya," kata Ruan.
Tsai sendiri mengunggah sebuah pernyataan pada Kamis yang berbunyi "Kehebatan negara ini adalah bahwa semuanya memiliki hak mereka masing-masing".
Tsai mengatakan dia ingin mempertahankan perdamaian dengan Cina dan status quo yang ada saat ini. Cina menganggap Taiwan yang demokratis itu sebagai provinsi yang lari dan harus direbut kembali bahkan dengan menggunakan kekuatan militer jika diperlukan, terutama jika Taiwan benar-benar memproklamasikan kemerdekaan.
Warga Taiwan menanggapi dengan pedas banjir komentar di Facebook itu, dan memberikan ucapan selamat yang sarkastik kepada para warga Cina. Bahwa mereka mampu menerobos sensor pemerintah mereka dan menggunakan Facebook secara bebas, dan menunjukkan kebebasan yang dinikmati oleh warga Taiwan yang tidak dapat dinikmati di Cina daratan.
"Kami mempunyai kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul dan kebebasan pribadi. Kalian semua tidak memilikinya," demikian komentar warga Taiwan. (Reuters)
Akun Facebook Presiden Terpilih Taiwan Dibanjiri Pesan dari Cina
Esti Utami Suara.Com
Kamis, 21 Januari 2016 | 13:38 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI