Kesulitan Keuangan, ISIS Pangkas Gaji Tentaranya

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 21 Januari 2016 | 13:09 WIB
Kesulitan Keuangan, ISIS Pangkas Gaji Tentaranya
Ilustrasi pasukan ISIS. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tekanan akibat perang, membuat Negara Islam (ISIS) memangkas gaji tentaranya hingga setengah dari jumlah semula.

Menurut dokumen yang bocor, selama ini tentara ISIS mendapatkan antara 400 hingga 1.200 dolar AS per bulan, ditambah uang saku sebesar 50 dolar untuk istri-istri mereka dan 25 dolar untuk anak mereka.

Menurut Congressional Research Service, gaji itu biasa dibayarkan setiap dua minggu sekali.

Tetapi serangkaian pukulan yang diterima ISIS dari pasukan koalisi pimpinan AS, membuat 'pemerintahan' ISIS kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar tentaranya seperti dulu.

"ISIS menghadapi krisis rekening dan telah memutuskan untuk mengurangi gaji kepada semua mujahidin hingga setengahnya. Dan tidak ada pengecualian bagi siapa pun dan apapun posisinya," demikian isi memorandum Pemerintah ISIS yang bocor.  Meski ada pemotongan gaji, ISIS tetap akan  menjalankan ketentuan pembayaran gaji dua kali setiap bulan.

Bocoran dokumen ini diperoleh Aymenn Jawad al-Tamimi, seorang ulama terkemuka yang melacak ISIS. Dia tergabung dalam Forum Timur Tengah. Al-Tamimi mendapat dokumen dari sumber di dalam Al-Raqqa, salah satu kota di Suriah yang dikuasai ISIS.

ISIS memperoleh pendapatannya dari pajak. Salah satu sumber utama tekanan pada keuangan ISIS 'adalah pemboman yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan AS yang membidik bisnis minyak ISIS: meledakkan truk minyak, tangki penyimpanan, kilang mobile dan peralatan lapangan minyak lainnya. (cnn.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI