Rhoma Irama Bicara Terorisme: Mereka Tak Yakin Capai Tujuan

Kamis, 21 Januari 2016 | 11:54 WIB
Rhoma Irama Bicara Terorisme: Mereka Tak Yakin Capai Tujuan
Rhoma Irama [suara.com/Meg Phillips]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Serangan teroris di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) itu, terjadi di depan mata. Media menyiarkannya secara langsung. Mulai dari ledakan bom, baku tembak, sampai korban bergelimpangan.

Serangan di Jalan Thamrin menewaskan tujuh orang. Dari jumlah itu, empat di antaranya pelaku dan tiga warga sipil tak bersalah, termasuk warga negara asing. Puluhan orang lainnya luka-luka dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Kutukan, kecaman, dan kata-kata negatif lainnya langsung dialamatkan kepada kelompok radikal bersenjata itu.

Tak terkecuali Rhoma Irama. Rhoma prihatin dengan peristiwa berdarah terjadi di Ibu Kota Negara. Ketua Umum Partai Idaman ini menegaskan bahwa teror dengan kekerasan, apalagi membunuh, merupakan musuh agama dan musuh kemanusiaan.

Raja Dangdut setuju aksi teror diperangi. Tetapi, cara mencegah dan memeranginya harus tepat sehingga bibit-bibit teroris tak muncul terus. Bagaimana pandangan Rhoma Irama mengenai terorisme dan apa masukannya, wartawan Suara.com mewawancarainya di sela-sela acara pelantikan pimpinan wilayah Partai Idaman di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

Lokasi acara Rhoma kemarin sangat dekat dengan titik serangan bom Kamis itu. Bagi Rhoma ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa semangat bangsa Indonesia tidak luluh karena serangan teroris.  Berikut petikan wawancara dengan Rhoma Irama:

Bagaimana tanggapan Anda terhadap aksi teroris di Jalan Thamrin?

Saya katakan tadi bahwa terorisme itu adalah gerakan politik bukan gerakan agama. Oleh karena itu, teror itu musuh agama dan musuh kemanusiaan. Memang harus diperangi. Cara memerangi teroris, yang pertama, kita harus mengenali dulu unsur-unsur teroris yang bisa menimbulkan teror. Dengan mengetahui identitas itu, kita bisa dengan mudah selalu mengawal mendeteksi setiap langkah-langkah gerakan tersebut.

Dalam hal ini juga ada langkah. Bukan hanya kita harus melakukan dengan hard approach tapi juga soft approach. Bahwa kita umat beragama dan pemerintah harus mengadakan pembinaan terhadap misalnya organisasi  atau kelompok yang cenderung punya ide melakukan teror. Kita lakukan pendekatan secara persuasif, secara soft, secara baik, agar mereka juga bisa melakukan brain washing, bahwa teroris not good. Teroris is bad action.

Setelah kita tahu identitas mereka kita lakukan pembinaan, kita lakukan dialog, pencerahan, dan mereka bisa menggagalkan niatnya. Apabila mereka melakukan, maka harus dilakukan hard approach.

Hard approach yang Anda maksud seperti apa?

Hard approach itu penegakkan hukum. Security itu enforcement (penegakkan hukum)

Jika anda terpilih jadi Presiden 2019 mendatang, apa yang akan anda lakukan untuk Indonesia?

Saya fikir itu pertanyaan terlalu dini (sambil tertawa) Presiden itu, tidak bisa dikejar dan tidak bisa ditolak. Ini sesuatu takdir dari Allah SWT, suatu destiny from God. Kita tidak bisa mengejar try to get it, kita tidak bisa run from it. Jadi saya tidak berfikir jika saya jadi Presiden What would  i do. Oleh karena itu saya berfikir bagaimana, saya membesarkan partai ini, supaya kita bisa melakukan.

Kan, tujuan partai politik itu adalah untuk menata kehidupan sosial yang baik, yang berkeadilan di dalam masyarakat nasional dan internasional yang memang multicultural sangat plural, itu tujuan partai politik untuk mewujudkan kehidupan sosial yang lebih baik, damai, aman dan berkeadilan.

Pascaledakan serangan bom di Thamrin, menurut anda apa pesan dan tujuan para pelaku teroris?

Biasanya teror itu kan menakut-nakuti. Teror itu kan ada teror mental, ada teror fisik, untuk menakut-nakuti obyeknya, agar dia (teroris) bisa menegakkan tujuannya, untuk bisa menegakkan tujuannya, maka disebarkanlah rasa takut, makanya kita tidak boleh takut. Karena mereka sengaja menyebarkan rasa takut.

Apa langkah anda untuk mencegah bibit terorisme tumbuh di Indonesia?

Bagaimana mencegah timbulnya terorisme, saya rasa tidak hanya dari umat Islam, tetapi ada kelompok ekstrim yang radikal. Saya katakan political method. Kita harus lakukan dua hal, yang pertama security approach, yang dilakukan oleh pemerintah. Kedua yakni, religion approach oleh agama.

Kita harus giat merekat ukhuwah Islamh untuk sesama umat Islam dan ukhuwah watoniyah bersama dengan antar agama, sehingga, kita akan melihat nanti para ekstrim radikal yang muncul diantara persatuan ini.

Hal ini harus dicegah secara dini. Oleh karena itu, pemerintah bertugas untuk  melakukan security approach. Sementara tokoh agama, melakukan religion approach,  dengan cara persatuan, di antara umat Islam dan diantara umat beragama

Selain itu, apa yang anda lakukan, untuk menangani gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Indonesia?

Makanya, saya katakan ada dua cara, yang pertama security approach dan religion approach. Religion approach ini pendekatan dengan cara agama. Contoh kalau dilakukan oleh kelompok Islam, kita mengadakan dialog, diskusi, kita tukar pikiran, apakah teror ini sudah hal yang benar atau salah kita discuss. Sehingga kita bisa memberikan, katakanlah pencerahan kepada mereka, sehingga kita berusaha untuk mengeliminasi pikiran-pikiran teror itu dari pikiran mereka. Tentunya dengan dalil -dalil atau argumen-argumen yang make sense sesuai dengan religion itu sendiri

Jika kelompok teroris tidak bisa diajak berdialog, bagaimana anda menyikapinya untuk menyelesaikan masalah?

Kita cegah saja. Kalau dia tetap dalam prinsipnya kita awasi.

Ada ratusan warga Indoesia yang saat ini berada di Suriah, ikut ISIS, menurut Anda, kalau mereka pulang ke Indonesia nanti, apakah berpotensi menjadi teroris?

Tidak bisa dipastikan, tapi kemungkinan iya. Karena itu pemerintah dan tokoh-tokoh agama, harus proaktif membina mereka. Mem-brain washing mereka dan secara intensif, kelompok itu kita bina, ajak dialog, kita berikan pencerahan dan argumentasi untuk mengalahkan dan mengeliminasi keyakinan- keyakinan yang selama ini dia yakini. Dan itu tugas pemerintah dan para ulama.

Apa tanggapan anda, mengenai analisa pakar terorisme yang mengatakan 2016, Indonesia menjadi basis ISIS, selain Filipina?

No. No. Memang di sini ada kelompok radikal ekstrim, dalam artian yang punya tujuan untuk, katakanlah menjadikan negara Islam. Ya, ada kemungkinan  seperti itu, tetapi seperti yang saya katakan bahwa mereka tidak terlalu yakin untuk mencapai tujuannya. Karena  apapun terorisme itu, dimanapun, di agama apapun itu memang minority, kelompok kecil saja.

Oleh karena itu dibutuhkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah persatuan agama, seperti memperkokoh persatuan nasional. Itu tadi kita harus mengedepankan soft approach, dialog. Kita bina itu, semua pikiran-pikiran ekstrim, kita bina dengan sungguh-sungguh.

Target Partai Idaman untuk menarik massa agar memilih Partai Idaman sebagai partai baru?

Dengan manifesto politik kita, dan jargon kita, bahwa kita ingin menciptakan Islam yang damai dan aman. Kita ingin memberikan jaminan, bahwa Islam itu memang agama yang memberikan kedamaian dan keamanan. (Meg Phillips)

Suara.com - Berita Menarik Lainnya:

 
 
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI