Rhoma Irama Bicara Terorisme: Mereka Tak Yakin Capai Tujuan

Kamis, 21 Januari 2016 | 11:54 WIB
Rhoma Irama Bicara Terorisme: Mereka Tak Yakin Capai Tujuan
Rhoma Irama [suara.com/Meg Phillips]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, apa yang anda lakukan, untuk menangani gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Indonesia?

Makanya, saya katakan ada dua cara, yang pertama security approach dan religion approach. Religion approach ini pendekatan dengan cara agama. Contoh kalau dilakukan oleh kelompok Islam, kita mengadakan dialog, diskusi, kita tukar pikiran, apakah teror ini sudah hal yang benar atau salah kita discuss. Sehingga kita bisa memberikan, katakanlah pencerahan kepada mereka, sehingga kita berusaha untuk mengeliminasi pikiran-pikiran teror itu dari pikiran mereka. Tentunya dengan dalil -dalil atau argumen-argumen yang make sense sesuai dengan religion itu sendiri

Jika kelompok teroris tidak bisa diajak berdialog, bagaimana anda menyikapinya untuk menyelesaikan masalah?

Kita cegah saja. Kalau dia tetap dalam prinsipnya kita awasi.

Ada ratusan warga Indoesia yang saat ini berada di Suriah, ikut ISIS, menurut Anda, kalau mereka pulang ke Indonesia nanti, apakah berpotensi menjadi teroris?

Tidak bisa dipastikan, tapi kemungkinan iya. Karena itu pemerintah dan tokoh-tokoh agama, harus proaktif membina mereka. Mem-brain washing mereka dan secara intensif, kelompok itu kita bina, ajak dialog, kita berikan pencerahan dan argumentasi untuk mengalahkan dan mengeliminasi keyakinan- keyakinan yang selama ini dia yakini. Dan itu tugas pemerintah dan para ulama.

Apa tanggapan anda, mengenai analisa pakar terorisme yang mengatakan 2016, Indonesia menjadi basis ISIS, selain Filipina?

No. No. Memang di sini ada kelompok radikal ekstrim, dalam artian yang punya tujuan untuk, katakanlah menjadikan negara Islam. Ya, ada kemungkinan  seperti itu, tetapi seperti yang saya katakan bahwa mereka tidak terlalu yakin untuk mencapai tujuannya. Karena  apapun terorisme itu, dimanapun, di agama apapun itu memang minority, kelompok kecil saja.

Oleh karena itu dibutuhkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah persatuan agama, seperti memperkokoh persatuan nasional. Itu tadi kita harus mengedepankan soft approach, dialog. Kita bina itu, semua pikiran-pikiran ekstrim, kita bina dengan sungguh-sungguh.

Target Partai Idaman untuk menarik massa agar memilih Partai Idaman sebagai partai baru?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI