Rhoma Irama Bicara Terorisme: Mereka Tak Yakin Capai Tujuan

Kamis, 21 Januari 2016 | 11:54 WIB
Rhoma Irama Bicara Terorisme: Mereka Tak Yakin Capai Tujuan
Rhoma Irama [suara.com/Meg Phillips]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hard approach itu penegakkan hukum. Security itu enforcement (penegakkan hukum)

Jika anda terpilih jadi Presiden 2019 mendatang, apa yang akan anda lakukan untuk Indonesia?

Saya fikir itu pertanyaan terlalu dini (sambil tertawa) Presiden itu, tidak bisa dikejar dan tidak bisa ditolak. Ini sesuatu takdir dari Allah SWT, suatu destiny from God. Kita tidak bisa mengejar try to get it, kita tidak bisa run from it. Jadi saya tidak berfikir jika saya jadi Presiden What would  i do. Oleh karena itu saya berfikir bagaimana, saya membesarkan partai ini, supaya kita bisa melakukan.

Kan, tujuan partai politik itu adalah untuk menata kehidupan sosial yang baik, yang berkeadilan di dalam masyarakat nasional dan internasional yang memang multicultural sangat plural, itu tujuan partai politik untuk mewujudkan kehidupan sosial yang lebih baik, damai, aman dan berkeadilan.

Pascaledakan serangan bom di Thamrin, menurut anda apa pesan dan tujuan para pelaku teroris?

Biasanya teror itu kan menakut-nakuti. Teror itu kan ada teror mental, ada teror fisik, untuk menakut-nakuti obyeknya, agar dia (teroris) bisa menegakkan tujuannya, untuk bisa menegakkan tujuannya, maka disebarkanlah rasa takut, makanya kita tidak boleh takut. Karena mereka sengaja menyebarkan rasa takut.

Apa langkah anda untuk mencegah bibit terorisme tumbuh di Indonesia?

Bagaimana mencegah timbulnya terorisme, saya rasa tidak hanya dari umat Islam, tetapi ada kelompok ekstrim yang radikal. Saya katakan political method. Kita harus lakukan dua hal, yang pertama security approach, yang dilakukan oleh pemerintah. Kedua yakni, religion approach oleh agama.

Kita harus giat merekat ukhuwah Islamh untuk sesama umat Islam dan ukhuwah watoniyah bersama dengan antar agama, sehingga, kita akan melihat nanti para ekstrim radikal yang muncul diantara persatuan ini.

Hal ini harus dicegah secara dini. Oleh karena itu, pemerintah bertugas untuk  melakukan security approach. Sementara tokoh agama, melakukan religion approach,  dengan cara persatuan, di antara umat Islam dan diantara umat beragama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI