Ahli Forensik Menduga Pembunuh Mirna Punya Keahlian Khusus

Kamis, 21 Januari 2016 | 11:14 WIB
Ahli Forensik Menduga Pembunuh Mirna Punya Keahlian Khusus
Pra rekonstruksi kasus Wayan Mirna Salihin (27) di kafe Olivier, Grand Indonesia [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dosen psikolog forensik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Reza Indragiri Amriel, menduga orang yang memasukkan racun sianida ke dalam es kopi Vietnam yang kemudian diminum Wayan Mirna Salihin (27) di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016) itu, bukan orang sembarangan. Mirna meninggal dunia beberapa saat setelah menyeruput es kopi.

"Karena dia sudah terbiasa (tidak merasa asing) dengan zat tersebut. Jadi pelaku bukan orang awam atau biasa, melainkan orang dengan profesi, akses, otorisasi khusus," kata Reza kepada Suara.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (21/1/2016).

Reza Indragiri mengatakan zat sianida tidak mudah didapatkan. Sianida, katanya, di sejumlah negara, hanya bisa dibeli melalui jejaring sosial dan itupun tidak sembarang orang bisa mendapatkannya.

"Tidak (mudah didapat). Di beberapa negara, sianida hanya bisa dibeli via online khusus," katanya.

Reza mengungkapkan kasus pembunuhan dengan memakai sianida tergolong langka. Zat mematikan ini, katanya, lebih banyak dipakai buat bunuh diri.

"Sangat-sangat sedikit. Lebih sedikit daripada pemakaian sianida untuk bunuh diri," kata Reza.

Polisi sudah memastikan zat yang membunuh Mirna adalah sianida. Tetapi, polisi belum tahu siapa yang menaburkan zat tersebut ke dalam es kopi.

Rabu itu, dua teman Mirna, Jessica Kumala Wongso (27) dan Hani ada di meja yang sama saat peristiwa terjadi. Jessica yang memesan kopi dan membayarnya.

Jessica, Hani, dan pelayan kafe pun diperiksa polisi.

Berita Menarik Lainnya:

 
 
 
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI