Suara.com - Pakar terorisme Universitas Indonesia Ridwan Habib mencatat berbagai cara kelompok radikal ISIS mendapatkan sumber dananya. Ada dengan cara kekerasan dan juga cara 'baik-baik'.
Ridwan menyebutkan selama ini sumber dana ISIS didapat dari membobol rekening melalui teknologi informasi, perampokan, dan penggalangan dana berkedok sumbangan. Di Indonesia, ada yang melakukan hal ketiga.
"Tapi ini tidak semua yah. Ada juga yang untuk benar-benar sumbangan kemanusiaan. Tapi ada yang sumbangan kemanusiaan Suriah itu yang digunakan untuk gerakan ISIS," kara dia kepada suara.com.
Ridwan menjelaskan sumbangan itu diminta ke publik. Bahkan ada juga yang memintanya secara langsung ke pengusaha kaya.
"Face to face bertemu dengan pengusaha kaya dengan alasan untuk berangkat ke Surih membantu korban perang di sana. Tahunya bisa jadi untuk membentuk jaringan baru," kata Ridwan.