Walau Dilanda Konflik, Ribuan Pengungsi Tetap Datangi Yaman

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 21 Januari 2016 | 08:11 WIB
Walau Dilanda Konflik, Ribuan Pengungsi Tetap Datangi Yaman
Konflik Yaman terus berkecamuk [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pekan ini menyatakan meskipun konflik berkecamuk di Yaman, ribuan orang Ethiopia dan Somalia terus melakukan pelayaran penuh bahaya ke negara Arab itu.

Lebih dari 92.000 orang tiba dengan naik perahu di Yaman pada 2015, jumlah tahunan paling banyak selama satu dasawarsa terakhir, kata UNHCR.

Sementara 95 orang dilaporkan tewas, tahun lalu adalah tahun kedua yang paling mematikan setakat ini, sedangkan pada awal Januari, 36 orang meninggal saat menyeberangi Tanduk Afrika, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam satu taklimat harian, dengan mengutip UNHCR.

Yaman menampung lebih dari 266.000 pengungsi --sebanyak 250.000 di antara mereka adalah orang Somalia, demikian data UNHCR, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis pagi (21/1/2016). Sementara itu lebih dari 168.000 orang telah menyelamatkan diri dari Yaman ke berbagai negara tetangga sejak Maret lalu.

Saat konflik terus berkecamuk di negara Arab tersebut, warga Yaman menanggung beban berat dan lebih dari 2,5 juta orang kini menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.

"UNHCR ... mengeluarkan peringatan lain mengenai bahayanya pelayaran," tambah Haq.

Juru Bicara UNHCR Adrian Edwards mengatakan jumlah seluruh pengungsi itu mengkhawatirkan.

"Orang terus berdatangan meskipun konflik di dalam negeri Yaman terus berkobar dengan tingkat yang tak pernah terjadi sebelumnya, dan tragisnya makin banyak orang kehilangan nyawa mereka saat berusaha menyeberangi laut di perahu yang kelebihan penumpang dan tak layak berlayar," kata Edwards dalam satu taklimat di Jenewa pada Selasa (18/1).

Haq mengatakan UNHCR dan mitranya telah bekerja sama dengan masyarakat internasional dan Pemerintah Somalia untuk meningkatkan kondisi politik, keamanan dan sosial-ekonomi di negeri tersebut. Semua organisasi itu juga secara aktif mendorong dicapainya penyelesaian langgeng buat pengungsi, orang yang pulang dan orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.

"Semua upaya ini bertujuan menyediakan pilihan buat orang Somalia yang melakukan pelayaran berbahaya ke Yaman," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI