Ini Penjelasan Kapolri Soal Ancaman Teror Bom di Bali

Kamis, 21 Januari 2016 | 05:00 WIB
Ini Penjelasan Kapolri Soal Ancaman Teror Bom di Bali
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti [suara.com/Eva Aulia Rahmawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan bahwa ancaman bom di Bali tidak benar. ‎Hal itu dipastikan setelah aparat kepolisian menyelidiki ancaman bom yang disampaikan orang tak dikenal melalui surat tertulis ke kantor Camat Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali pada Senin (18/1/2016) lalu.

"Mengenai isu yang berkembang selama ini di Bali (teror bom) ‎itu sudah diselidiki, dan itu tidak benar," kata Haiti saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2016) malam.

Maka dari itu, ia mengimbau kepada semua masyarakat khususnya Bali agar tetap tenang dan tidak terpengaruh mengenai isu ancaman teror bom tersebut. Haiti menegaskan pihaknya tetap menjaga keamanan agar situasi tetap kondusif.

"Kami belum menemukan ancaman itu. Saya minta masyarakat tetap tenang. Aparat keamanan terus waspada dan mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi," tegasnya.

‎Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan menuturkan keamanan di wilayah Buleleng dan Denpasar, Bali ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman teror tersebut. Pasukan pengamanan telah dikerahkan untuk berjaga-jaga.

"Ada peningkatan keamanan di dua wilayah itu, tapi tidak hanya itu di daerah lainnya di Bali juga ditingkatkan keamanan. Pengamanan dilakukan berlapis," kata Anton di kantornya, Rabu sore.

Sebelumnya, orang tak dikenal menyerahkan sepucuk surat ke kantor Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali yang berisi ancaman bom bunuh diri dan penyerangan di beberapa tempat.

Penulis surat mengklaim jaringan kelompok yang melakukan aksi teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta pekan lalu.

Berdasarkan informasi, surat ancaman teror bom itu tak hanya dikirim ke Kecamatan Kubutambahan namun juga dikirim ke beberapa kantor Kepala Desa.

Diketahui, isi surat ancaman tersebut berbunyi:

"Kami dari jaringan yang aksi di Thamrin sudah sampai di Bali dan akan adakan aksi teror di tempat ramai dan tempat lainnya di Bali". ‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI