Selain itu, menurut dia, dengan berkumpulnya eks anggota Gafatar akan memudahkan pemerintah dan instansi terkait untuk memantau kegiatan eks Gafatar tersebut.
Sementara itu, Wasito (41) eks Gafatar asal Cilacap mengaku masih trauma dengan kejadian, Selasa (19/1) kemarin. Karena waktu mereka akan dievakusi saat itu juga barak mereka dibakar massa dan dalam kondisi hujan lebat.
"Selama ini kami bisa hidup rukun, dengan warga setempat, sehingga kami bingung tiba-tiba ada masalah dan tiba-tiba sudah diberikan batas waktu harus meninggalkan Desa Pasir yang dia tempati selama tiga bulan tersebut," ujarnya.
Menurut dia, dirinya dan rekan-rekannya dulunya memang pernah ikut organisasi Gafatar, tetapi sekarang tidak lagi. "Sehingga kami tidak mengerti tiba-tiba ada masalah seperti ini. Tadinya mau mengembangkan keramba ikan nila, tetapi keburu ada masalah seperti ini," kata Wasito yang enggan dipulangkan ke daerah asal, karena harta bendanya sudah dijual untuk modal pindah ke Kalbar.
Sebelumnya, Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan seusai rapat koordinasi pihaknya sepakat untuk mengevakuasi eks Gafatar itu untuk meninggalkan Mempawah.
Salah satu lokasi permukiman eks Gafatar tersebut, adalah di Km 12 Moton Asam, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, sejumlah truk milik TNI berikut anggota dikerahkan guna mengevakuasi warga eks Gafatar tersebut.
"Mereka sudah bersedia kita evakuasi dan dikembalikan ke daerah asal. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan sejumlah armada yang sudah disiapkan dan selanjutnya akan dibawa ke Pontianak," ujar Ria Norsan.
Pemulangan tersebut nantinya menggunakan kapal laut. "Kita sudah tangani soal dana pemulangan mereka sesuai kemampuan, mengenai aset-aset mereka semua nanti juga akan kami urus," ujarnya.
Data Pemkab Mempawah ada sekitar 749 jiwa warga eks Gafatar yang bermukim Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur tersebut.
Warga eks Gafatar yang umumnya berasal dari Pulau Jawa itu mengaku pasrah dan akhirnya berkenan menerima tawaran evakuasi menyusul 10 perwakilan mereka yang sejak Senin (18/1/2016) malam sekitar pukul 23.30 WIB sudah terlebih dahulu dievakuasi ke Polda Kalbar.(Antara)