Polisi: Harusnya Jessica Sedih Kalau Jenazah Mirna Dirobek Lagi

Rabu, 20 Januari 2016 | 12:52 WIB
Polisi: Harusnya Jessica Sedih Kalau Jenazah Mirna Dirobek Lagi
Jessica Kumala Wongso [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krihsna Murti mempertanyakan balik respon pengacara Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo Sukinto, yang meragukan hasil autopsi Pusat Laboratorium Forensik Polri terhadap organ tubuh Wayan Mirna Salihin (27). Yudi menilai hasil autopsi polisi tidak akurat sehingga dibutuhkan pembanding.

Krishna memastikan bahwa polisi bekerja profesional dan sudah teruji dalam melakukan autopsi jenazah.

Menanggapi keinginan dilakukan autopsi ulang terhadap jenazah Mirna, Krishna merasa heran kalau sampai Jessica rela melihat kuburan temannya, Mirna, dibongkar lagi, lalu diautopsi lagi.

"Korban itu temannya Jessica, harusnya mayat dirobek-robek itu kan dia sedih," kata Krishna.

Jenazah Mirna telah dikubur di Tempat Pemakaman Umum Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (10/1/2016). Dia meninggal pada Rabu (6/1/2016) sesaat setelah menyeruput es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jessica dan Hani, dua teman Mirna, ada di tempat yang sama saat peristiwa terjadi.

Keraguan Yudi disampaikan kemarin sore ketika mengantarkan Jessica untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya.

"Puslabfor menyatakan begitu. Mari kita diskusikan, ahlinya jangan satu saja. Ahlinya harus banyak. Kalau dilogika, satu orang tewas yang satu kok nggak," kata Yudi.

Yudi mengatakan di kafe Olivier, teman Mirna, Hani, juga ikut mencicipi es kopi Vietnam. Tapi nyatanya, Hani tidak meninggal dunia.

"Kemungkinan bisa (tidak akurat). Orang itu harus tanya. Orang mati setelah tiga jam itu lambung kita mengeluarkan sianida. Apalagi setelah tiga hari autopsi. Autopsinya kalau tiga hari bisa kurang dong," kata Yudi.

Yudi berharap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, dilibatkan dalam memeriksa sampel kopi dan autopsi terhadap organ tubuh Mirna.

"Saya mohon forensiknya RSCM saja. Puslabfor tidak akurat. Karena mayat yang sudah tiga hari baru diperiksa. Seharusnya seketika saja diotopsi. Jangan sampai polisi salah menetapkan tersangka," katanya.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Kisah Pertemanan Jessica, Hani, Mirna Sampai Kopi Maut Merenggut

Dul Minta Maia Cari Suami yang Seperti Ini

Cita Citata Wajib Bayar 500 Ekor Babi ke Warga Papua, Jika...

ISIS Konfirmasi Kematian Tukang Jagalnya, Jihadi John

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI