Autopsi Mirna Diragukan, Polisi: Kita Sudah Autopsi Ribuan Mayat

Rabu, 20 Januari 2016 | 12:31 WIB
Autopsi Mirna Diragukan, Polisi: Kita Sudah Autopsi Ribuan Mayat
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krihsna Murti (tengah berjaket) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krihsna Murti menanggapi pernyataan Kuasa Hukum Jessica Kumala Wongso (27), Yudi Wibowo Sukinto yang menyebut jika hasil autopsi Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) tidak akurat.

Menurut Krishna pihaknya malah tidak meragukan kredibilitas tim Forensik Puslabfor Polri yang karena telah teruji melakukan otopsi ribuan jenazah.

"Polri itu sudah mengotopsi ribuan mayat, jadi profesional. Kalau diotopsi ulang, kenapa harus? Nggak percaya kredibilitas kami, Polri?," kata Krihsna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/1/2016).

Sebelumnya, Kuasa Hukum Jessica, Yudi Wibowo Sukinto mengatakan jika pihaknya sangat meragukan hasil autopsi Puslabfor Mabes Polri terkait penyelidikan kasus kematian Mirna. Hal tersebut disampaikam Yudi saat saat mengantarkan Jessica untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

"Puslabfor menyatakan begitu. Mari kita diskusikan, ahlinya jangan satu saja. Ahlinya harus banyak. Kalau dilogika, satu orang tewas yang satu kok nggak," kata Yudi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/1/2016)

Selain itu, Yudi menambahkan di kafe Olivier, teman Mirna, Hani, juga ikut mencicipi es kopi Vietnam itu. Tapi nyatanya, Hani tidak meninggal dunia.

"Kemungkinan bisa (tidak akurat). Orang itu harus tanya. Orang mati setelah tiga jam itu lambung kita mengeluarkan sianida. Apalagi setelah tiga hari autopsi. Autopsinya kalau tiga hari bisa kurang dong," kata Yudi.

Yudi berharap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, dilibatkan dalam memeriksa sampel kopi dan autopsi terhadap organ tubuh Mirna.

"Saya mohon forensiknya RSCM saja. Puslabfor tidak akurat. Karena mayat yang sudah tiga hari baru diperiksa. Seharusnya seketika saja diotopsi. Jangan sampai polisi salah menetapkan tersangka," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI