Suara.com - Sebuah kebakaran hebat menimpa pemukiman di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (19/1/2016) pagi. Empat orang pun harus tewas akibat kebakaran tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok berencana menawarkan apartemen kepada warga tersebut, untuk mencegah agar kejadian kebakaran serupa yang kerap terjadi di kawasan pemukiman padat, agar tidak terulang lagi.
"Sebetulnya kalau kawasan padat itu terus terbakar. Kita sudah tawarkan solusi. Kalau itu tanahnya mereka (warga), kita bangun apartemen 16 lantai. Mereka bisa dapat 1,5 kali dari luas tanah mereka. Katakan luas tanah mereka 100 meter persegi, mereka dapat sertifikat 150 meter," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Meski begitu kata Ahok, tidak mudah membangun apartemen, lantaran peristiwa kebakaran, yang menghanguskan beberapa rumah. Warga pun kata Ahok, masih menolak pembangunan apartemen.
"Sekarang masalahnya apa, yang pertama, (akibat) kebakaran nggak cukup untuk membangun apartemen. Kedua, dua hingga tiga rumahkan (kebakaran), nggak cukup membuat apartemen. Terus mereka nggak mau ngalah,"katanya.
Ahok menambahkan, jika dibangun apartemen, nantinya apartemen warga tidak bisa menjadi hak milik. Ke depan Ahok, akan berniat membangun apartemen yang baik, yang nantinya akan digunakan untuk warga.
"Berarti kalau ada yang mau, itu di atas tanah orang lain bukan tanah milik. Solusinya kita bangun dulu deh apartemen yang baik di tanah kita, baru kita tawarin orang-orang pindah," tutur Ahok.
Mengenai kapan akan dibangun, Ahok pun belum menjelaskan secara pasti pembangunan apartemen kepada warga di pemukiman padat.
"Sekarang nggak bisa (pembangunan apartemen), belum terjangkau," tandasnya