Suara.com - Di Polda Metro Jaya, Selasa (19/1/2016), pengacara Jessica Kumala Wongso (27), Yudi Wibowo Sukinto, menceritakan kronologis pertemuan di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang tak lama setelah itu, Wayan Mirna Salihin (27), meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng Jakarta Pusat.
Yudi mengungkapkan Jessica, Hani, dan Wayan Mirna Salihin (27) sudah lama tidak ketemu. Ketiganya, kata Yudi, sudah berteman lama, sejak menempuh studi di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia.
"Mereka sekolah di Australia, bersama-sama tahun 2008 lulus. Jessica lulusan desain grafis," kata Yudi.
Untuk mengobati kerinduan, Rabu (6/1/2016) itu, mereka janjian ketemu di kafe Olivier.
Yudi mengatakan Jessica pulang dari Australia ke Indonesia pada 5 Desember 2015. Dia berencana untuk mencari pekerjaan di Indonesia.
Sebelum memutuskan ketemuan di Olivier, kata Yudi, ketiga teman itu sempat berunding melalui aplikasi Whatsapp Messenger untuk memilih tempat yang pas.
Yudi mengatakan Mirna-lah yang menginisiasi pertemuan dilakukan di kafe Olivier. Soalnya, Mirna biasa mengunjungi kafe tersebut.
"Mereka memilih tempat ini berunding, di WA (Whastapp) mereka memilih tempatnya. Ada dua kafe di GI. Mirna maunya di Olivier karena sudah biasa (di sana)," katanya.
Sebenarnya ketika itu ada satu teman lagi yang mau ikut, tetapi karena ada pekerjaan, dia batal.
Yudi mengatakan memang Jessica yang memesan makanan dan minuman serta membayarnya. Es kopi Vietnam yang belakangan diketahui mengandung racun sianida itu, katanya, dipesan Jessica atas permintaan Mirna sendiri.
"Sahabat kental mereka ini, dia ditraktir Mirna dan suaminya makan. Jessica ini (gantian) mau traktir balik," kata Yudi.
Yudi juga menjelaskan kenapa Jessica ketika itu langsung membayar pesanan karena Jessica tidak tahu kalau ternyata bisa dibayar belakangan.
Yudi menambahkan mengenai lokasi meja, bukan Jessica yang memilih, melainkan pelayan kafe. Yang menuangkan kopi, katanya, juga pelayan.
"Datang ke petugas kafe yang mengatur, Jessica pesan, dia bayar, dikira langsung memang seperti itu. Jessica duduk saja, pelayan yang menuangkan kopi," kata Yudi.
Jessica ketika itu juga sempat pergi ke toko untuk membelikan sabun untuk diberikan kepada Mirna dan Hani sebagai kenang-kenangan.
"Jessica naik ke atas jalan-jalan ke lantai atas. Beli sabun untuk kenang-kenang. Setelah itu 20 menit mereka (Mirna dan Hani) datang," kata Yudi.
Duduk satu meja, mereka pun mulai berbincang-bincang. Di tengah perbicangan, Mirna mulai ingin minum es kopi Vietnam.
Namun, Mirna sempat merasa ada yang kurang dengan kopi itu. Mirna sempat meminta Hani mencium es kopi yang baunya tidak sedap. Hani, kata Yudi, juga sempat mencicipi kopi itu.
"Waktu diciumkan ke Hani juga, setelah itu Mirna sudah minum seteguk, Mirna bilang kopinya nggak enak, Hani nggak percaya, Hani cium terus minum, seteguk. Setelah Hani mencicipi," katanya.
Usai meminum kopi, kata Yudi, Mirna menyuruh Jessica meminta mengambilkan air putih karena tenggorokannya tiba-tiba terasa kering. Sebelum air datang, kata Yudi, Mirna sudah ambruk.
"Awalnya mereka mengobrol-obrol dan masih sempat memesan makanan, tahu-tahu Mirna menyuruh Jessica minta air, tenggorokannya kering, airnya belum datang Mirna ambruk," kata Yudi.
Mirna dilarikan ke klinik mal, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo dan meninggal di sana.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini Kebohongan Regina yang Diungkap Adik Krisna Murti
Dilarang "Selfie" di Tempat Wisata Ini!
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 3 Hal Ini Wajib Diutamakan