Tentara Terlibat Pengeroyokan Polisi di Kasus Narkoba Matraman?

Selasa, 19 Januari 2016 | 14:43 WIB
Tentara Terlibat Pengeroyokan Polisi di Kasus Narkoba Matraman?
Penyisiran pencarian Bripka Taufik dan satu orang informan kepolisian yang menceburkan diri ke dalam Kali Ciliwung saat menggrebek rumah terduga bandar narkoba di Kampung Manggis. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggerebekan bandar narkoba yang dilakukan oleh petugas polisi dari Polsek Senen di kawasan Jalan Slamet Riyadi 4 RT 12/04 Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur sempat ada perlawanan dari sejumlah warga yang diduga dari Kampung Berlan.

Pihak Kodam Jaya mengaku terus akan berkoordinasi dengan petugas kepolisian atas kasus pengeroyokan anggota polisi saat mereka tengah melakukan penggerebekan Senin (18/1/2016) kemarin.

Lokasi penggerebekan narkoba di Jalan Slamet Riyadi 4 RT 12/04 adalah wilayah perbatasan dengan komplek rumah dinas militer atau yang dikenal sebagai kawasan Berlan. Komplek tersebut hanya dipisahkan dengan jembatan kecil.

 Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Heri Prakosa meminta untuk tidak menyebut terlalu dini mengenai adanya keterlibatan oknum TNI dalam kasus pengeroyokan dan pembacokan lima petugas kepolisan dan beberapa cepu.

"Terlalu dini menyebut keterlibatan anggota TNI. Hasil lidik (penyelidikan) intel tidak ada anggota terlibat," ujar Heri, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (19/1/2016).

Namun dia membenarkan, lokasi keributan berdekatan dengan asrama TNI (Zikon) di Kawasan Berlan.

Heri mengakui, kejadian itu memang dekat asrama TNI di kawasan Berlan. Namun, kawasan Berlan saat ini sudah bercampur sebagai komplek yang tak hanya ditinggali kalangan militer, tapi juga sipil.

"Memang di depan asrama (kejadiannya), tapi jangan buru-buru menyebut TNI terlibat, apalagi berlan termasuk komplek yang sudah banyak dihuni warga sipil, mirip-mirip komplek BS Cililitan sebelum ditertibkan," ujar Heri

Pihak TNI juga mengaku terus akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari anggota Polisi yang diduga sempat kabur melarikan diri dengan cara melompat ke kali Ciliwung.

"Koordinasi ke polisi dalam hal ini Polres Jakarta Pusat, dan ikut membantu mencari anggota polisi yang masuk Ciliwung (dan masih hilang)," katanya.

Atas peristiwa ini membuat TNI bakalan mengkaji melakukan penertiban kawasan komplek TNI yang sudah banyak dihuni warga.

"Ini akan jadi atensi untuk penertiban Komplek Berlan. Biar tidak seperti komplek yang dijadikan sarang kejahatan dengan memanfaatkan status sebagai komplek tentara," jelas Heri.

Diberitakan sebelumnya, lima Polsek Senen, Jakarta Pusat beserta tiga informan melakukan penggerebekan bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi 4 RT 12/04 atau di rumah Yola dan Nita. Keduanya diketahui juga warga Berlan. Namun memiliki rumah di kawasan tersebut.

Dalam penggerebekan itu terjadi perlawanan setelah pelaku teriak dan membuat sekitar 15 orang warga berlan datang dan membawa senjata tajam seperti parang menyerang anggota polisi.

Beberapa petugas berhasil diselamatkan. Namun Iptu Haryadi Prabowo, Kepala Unit Narkoba Polsek Senen dikeroyok dan dibacok warga yang takdikenal. Saat ini Haryadi tengah mendapatkan perawatan di RSCM.

Saat kepepet Bripka Taufik dan seorang cepu menyelamatkan diri dengan cara menyeburkan diri ke kali Ciliwung. Namun dia sampai saat ini belum ditemukan. Petugas pun saat ini tengah melakukan penyisiran di sepanjang kali Ciliwung TKP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI