Jaga Perbatasan Tak Cukup Hanya Tempatkan Pasukan

Ardi Mandiri Suara.Com
Selasa, 19 Januari 2016 | 07:57 WIB
Jaga Perbatasan Tak Cukup Hanya Tempatkan Pasukan
Patroli Perbatasan Indonesia-Malaysia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upaya menjaga pulau-pulau di wilayah perbatasan dengan negara tetangga tidak cukup hanya dengan menempatkan pasukan keamanan atau membangun mercusuar, kata pengamat hukum internasional Universitas Nusa Cendana Kupang Dr. D.W. Tadeus.

"Pemerintah daerah setempat harus mempunyai inisitif sendiri untuk mengembangkan pulau terdepan agar tidak diklaim oleh negara lain," katanya di Kupang, Selasa (19/1/2016).

Hal itu disampaikan berkaitan dengan masih banyaknya pulau terdepan di NTT yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia yang belum dijaga dan dikelola secara baik oleh pemda setempat agar ke depannya tidak diklaim oleh kedua negara tetangga tersebut.

Nusa Tenggara Timur saat ini memiliki sejumlah pulau terdepan yang menurutnya kapan saja bisa diklaim oleh negara-negara tetangga. Pulau-pulau tersebut, yakni Pulau Ndana Rote, Pulau Batek, Pulau Dana Sabu, Pulau Mengudu, dan Pulau Salura.

"Kalau memang belum dimanfaatkan oleh pemerintah daerah setempat akan lebih baik kalau patroli-patroli di wilayah-wilayah pulau terluar harus ditingkatkan," katanya.

Menurut dia, untuk tetap menjaga pulau-pulau tersebut pemerintah daerah harus bisa mengembangkan pulau-pulau terdepan itu menjadi objek wisata dan daerah yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan sektor perikanan.

Sebab, katanya, peraturan perundangan-undangan suatu negara tentang pulau-pulau di perbatasan selalu berkaitan dengan ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional sendiri tidak bisa mengatur sampai ke dalam hukum nasional kedua negara.

"Jadi adanya pulau yang berbatasan dengan negara lain tergantung perjanjian perbatasan antara negara kedua negara yang berbatasan dengan pulau terdepan. Jadi tidak ada aturan yang baku yang mengatur soal hal tersebut," katanya.

Menanggapi hal terkait pembangunan daerah tujuan wisata di pulau terdepan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Rote Ndao Melky Rumlaklak yang dihubungi Antara dari Kupang mengatakan pihaknya sudah memikirkan untuk menjadikan Pulau Ndana sebagai pulau daerah tujuan wisata yang baru.

"Tetapi kita harus koordinasikan lagi dengan pihak perbatasan, sebab itu adalah wilayah mereka. Kita memang sudah punya visi misi ke depan, untuk menjadikan pulau tersebut sebagai daerah tujuan wisata, namun masih harus dibicarakan lagi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI