Turki Ajak Indonesia Kerja Sama dalam Industri Persenjataan

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 19 Januari 2016 | 05:17 WIB
Turki Ajak Indonesia Kerja Sama dalam Industri Persenjataan
Alutsista TNI di Perayaan HUT TNI di Banten. (suara.com/Erik Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turki mengajak Indonesia melakukan kerja sama industri pertahanan dan alat persenjataan dengan melibatkan kemitraan strategis di Tanah Air.

"Pertama, Turki harus melibatkan industri pertahanan dalam negeri kita dan yang kedua mesti menjalin kerja sama riset dan pengembangan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin usai menerima kunjungan delegasi Pemerintah Turki di Jakarta, Senin.

Turki, kata menteri, harus membuktikan keseriusan dengan dua langkah konkret itu karena hal ini menyangkut kepentingan nasional. Pertimbangannya, kerja sama internasional dapat memacu industri pertahanan nasional yang telah ada dan mendongkrak penggunaan komponen lokal.

Aktivitas riset dan pengembangan juga menunjukkan visi kerja sama berorientasi jangka panjang. Selain itu mendorong transfer teknologi dan produksi bersama sesuai kebutuhan militer Indonesia.

"Sudah beberapa negara yang bekerja sama dengan industri pertahanan seperti Pindad, LEN, dan PT PAL, itu menunjukkan kemampuan kita. Turki tahu itu dan mereka kini merapat ke Indonesia, syaratnya mereka harus punya konsep yang menguntungkan Indonesia," jelas Saleh.

Pindad misalnya, menggandeng perusahaan sistem persenjataan asal Belgia, CMI Defense, dan pabrikan misil Swedia, SAAB Dynamics AB. Sedangkan untuk perawatan dan modifikasi peralatan TNI, BUMN asal Bandung itu bekerja sama dengan RLS dari Jerman.

Sementara, PT PAL Indonesia melakukan produksi bersama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding dalam Proyek Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR).

Selain bekerja sama industri dalam negeri, Menperin juga mendorong riset serta pengembangan melibatkan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Kementerian BUMN, dan Kementerian Pertahanan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI