Telusuri Jaringan Teroris, Polisi Pinjam 4 Napi Lapas Tangerang

Selasa, 19 Januari 2016 | 02:33 WIB
Telusuri Jaringan Teroris, Polisi Pinjam 4 Napi Lapas Tangerang
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian RI ‎membawa empat terpidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang untuk menelusuri kelompok teroris yang meledakkan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016) lalu. Saat ini tim satuan gabungan Polri terus bekerja mengembangkan kasus pengeboman dan penembakan di Thamrin yang memakan korban tewas dan luka berat.

"Tim sudah bergerak, empat tahanan yang dijemput dari Lapas Tangerang kemarin itu sifatnya di bon atau dipinjam guna pemeriksaan sehubungan penangkapan terduga teroris di Bekasi dan Rawalumbu atas nama HN. Kasus ini terkait masalah kepemilikan senjata," kata Irjen Pol Anton Charliyan, Kepala Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).

‎Dia menjelaskan, empat tahanan Lapas Tangerang itu diperiksa untuk pengembangan kasus penemuan sembilan senjata api dari hasil penggeledahan di sebuah rumah di kawasan Bekasi dan beberapa tempat pascaaksi ledakan bom dan penembakan di Thamrin. Namun menurut Anton, penangkapan seorang lelaki di Bekasi yang diduga teroris tidak terlibat secara langsung dalam aksi bom di Thamrin.

"Empat tahanan yang diperiksa itu berkaitan dengan masalah temuan sembilan senjata‎ api saat penggerebekan di beberapa tempat," ujar dia.

Sementara itu, pascaaksi bom dan penembakan kelompok teroris di Thamrin pada Kamis lalu, polisi sudah menangkap 13 orang yang diduga teroris. Delapan diantaranya diduga terlibat langsung dalam aksi bom dan penembakan di Thamrin.

Sedangkan seorang pria diduga teroris yang ditembak di daerah Poso, Sulawesi Tengah kemarin telah diketahui identitasnya.

"Yang ditembak di Poso kemarin sementara diidentifikasi namanya berinisial RD. Namun belum bisa dipastikan 100 persen, karena harus diperiksa dulu DNA, dan sidik jarinya. Kemudian mengenai berita ada teroris dari kelompok Santoso di ditembak mati belum ada. Memang kemarin malam ada terjadi kontak senjata‎," kata dia.

Selain itu, Anton juga membantah ada pelaku yang berhasil melarikan diri setelah kejadian ledakan bom. Namun saat dikonfirmasi mengenai empat pelaku yang tewas ditembak Polisi apakah pernah terlibat dalam pelatihan di Aceh.

"Masih kami selidiki.‎ Mohon beri waktu kami tujuh hari untuk mengungkap kasus ini semuanya, mungkin minimal sudah ada diketahui perannya yang jelas," terang Anton. ‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI