Lihat wartawan diusir polisi
Saat mengambil gambar, Yuddy melihat dua wartawan yang tengah ingin meliput baku tembak antara polisi dan anggota teroris.
"Hal unik yang saya lihat saat kejadian itu ketika dua orang wartawan yang nekat meliput dia sembunyi di pojokan Starbucks, katauan polisi, kepala mereka akhirnya dipentung sama polisi karena saat itu masih belum aman," katanya.
Setelah kejadian, Yudi tahu seorang penjual sate, Jamal, menjadi terkenal di media sosial. Foto Jamal yang tetap santai sambil mengipasi sate saat terjadi baku tembak beredar luas.
"Kalau soal pedagang sate yang ramai di perbincangkan media itu jauh dari sini jaraknya bisa satu kilometer, ya jelas itu masih aman mbak di sana," kata Yudi.
Harapan
Belajar dari peristiwa Thamrin, Yudi berharap aparat keamanan meningkatkan keamanan.
"Di Indonesia ini memang begitu, kalau ada kejadian barulah pengamanan diperketat kalau bisa ya agar mall-mall dan tempat-tempat ramai seperti ini pengamanannya harusnya bisa lebih ketat agar tidak kecolongan lagi," kata Yudi.
Walau serangan teroris pekan lalu memakan korban, Yudi mengaku tidak takut tetap jualan di pinggir jalan.
"Nggak takut sih, sudah aman di sini. Karena saya pribadi dengar diberita, yang diburu itu polisi jadi kalau warga yang menjadi sasaran mungkin akan lebih banyak lagi korbannya," kata Yudi.