Ahok Akan Gratiskan Transjakarta untuk Warga Rusun

Minggu, 17 Januari 2016 | 20:12 WIB
Ahok Akan Gratiskan Transjakarta untuk Warga Rusun
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Feeder Bus Transjakarta Rusun Marunda. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana menggratiskan biaya untuk menaiki bus TransJakarta kepada seluruh penghuni ruman susun (rusun) yang ada di Jakarta.

"Jadi orang yang KTP (Kartu Tanda Pengenal) rusun ya nggak usah bayar," kata Ahok di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2016).

Menurutnya penyediaan feeder bus Transjakarta bagi warga Rusun Marunda lantaran menurutnya warga Rusun Marunda masih sulit untuk mengakses transportasi umum.

"Janji ke masyarakat rusun, awal 2013 pas kasus banjir di Pluit kami pindahkan mereka ke sini salah satunya kesulitan adalah transportasi. Lalu kami berikan bus, ada sumbangan dari Ancol dan lain-lain," kata Ahok.

Ahok sendiri tidak menampik masih minim angkutan umum untuk menampung warga rusun Marunda. Dia juga meminta PT Transjakarta untuk memperbaiki fasiltas yang ada di feeder bus TransJakarta. Seperti penempatan posisi kursi sehingga warga yang menaiki bus tersebut merasa nyaman.

"Jumlah busnya belum begitu cukup. Saya udah coba naik bus yang gubahan dari kopaja ke kopami. Saya bilang salah mereka desain dari dulu. Bus kecil, gak mungkin kamu bikin hadap-hadapan. Harusnya seperti metromini dong. Kursi tetap ke arah depan. Orang berdiri ya berdiri. Ukuran sama kok. Metro Mini pakai sofa. Ini gak ada, cuma sejeput sofa kecil, sakit pantat," kata Ahok.

Lebih jauh, Ahok pun mengaku bakal terus memperbaiki pelayanan pada moda trasnsportasi publik dengan menambah jumlah armada dan supir. Hal itu dilakukan agar warga Jakarta mau beralih untuk menggunakan angkutan umum.

"Bus itu harus membuat orang yang naik mobil mewah pun duduk merasa okelah. Nah, kalau kamu paksain naik enggak enak, semua orang akan menghayal, mapan dan berupaya beli mobil. Kalau begitu, harusnya bus itu minimal target kita kelas menengah yang mampu beli mobil tapi nggak mampu bayar gaji sopir. Kalau logikanya seperti ini akan, orang-orang akan memutuskan lebih baik naik bus, karena nggak perlu bayar sopir kan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI