Polisi Butuh 7 Hari Pastikan Santoso Ditembak Mati di Poso

Minggu, 17 Januari 2016 | 17:26 WIB
Polisi Butuh 7 Hari Pastikan Santoso Ditembak Mati di Poso
Polisi saat merilis identitas ketujuh korban tewas bom Sarinah, Sabtu (16/1/2016). [suara.com/Welly]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian masih mendalami terduka teroris yang telah ditembak mati saat anggota kepolisan melakukan baku tembak dengan kelompok teroris di Pegunungan Tinobe, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Jumat (15/1/2016).

"Dari Poso tidak terjadi tembak menembak lagi. Yang terjadi tembak menembak kemarin memanga ada satu pelaku yang ditembak tapi sampai saat ini belum dipastikan siapa indentitasnya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliya di mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/1/2016).

Tim puslabfor Mabes Polri meminta waktu 7 hari untuk mengidentifikasi satu korban yang ditembak mati. "Jadi kita menunggu tim forensik menentukan identitas siapa pelaku yang ditembak," katanya.

Ketika ditanya kenapa harus memerlukan waktu sampai satu pekan untuk menentukan siapa pelaku yang telah berhasil ditembak mati, Anton beralasan karena waktu mengeksekusinya dari tempat baku tembak cukup lama.

"Memang kondisi sangat sulit di sana, betapa luasnya dan susahnya di sana. Dari satu titik aja bisa 1 Minggu, bertahan logistik paling lama 10 hari," ujarnya.

Lebih jauh, masih belum dikenalinya terduga teroris yang ditembak mati di Poso karena kebanyakan jaringan teroris tidak meng-update lokasi mereka tinggal.

"Kalau yang disini (kasus bom Thamrin) nggak perlu pakai DNA, pakai sidik jari sudah keluar. Nah kalau mereka di sini (Poso) nggak pernah bikin KTP yang baru. Mungkin karena dia nggak mau orang lain tahu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI