Turki Jadi Penampung Terbesar Pengungsi di Dunia

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 17 Januari 2016 | 05:21 WIB
Turki Jadi Penampung Terbesar Pengungsi di Dunia
Pengungsi Suriah berjalan menyusuri rel kereta dari Serbia menuju Hungaria. (Reuters/Laszlo Balogh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk pengungsi (UNHCR) akan mencari sumber tambahan untuk Turki. Tukri ini menjadi negara penampung terbesar pengungsi di dunia.

"Ini  mendorong diupayakannya lebih lebih banyak pemukiman," kata Kepala UNHCR pada Sabtu (16/1/2016).

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi menyerukan membangun "pemukiman besar-besaran" bagi pengungsi asal Suriah dan negara lain di Eropa untuk menampung ratusan ribu orang di tengah gerakan terbesar pengungsi sejak Perang Dunia II.

"Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu pemerintah Turki menemukan sumber tambahan bagi yang tinggal di sini di bawah perlindungan sementara untuk membuat hidup mereka sebaik yang kami bisa," Filippo Grandi, yang memimpin UNHCR pada bulan ini kepada wartawan di Istanbul.

"Kami akan bekerja pada unsur lain juga. Kami akan bekerja pada kesempatan pemukiman lebih banyak," katanya setelah bertemu dengan pengungsi di perkampungan dekat perbatasan Suriah dalam kunjungan pertamanya sebagai komisaris di lembaga tersebut.

UNHCR saat ini mendukung Turki dengan barang-barang bantuan, pemantauan lapangan dan saran teknis.

Sekitar 10 persen dari 2,2 juta warga Suriah yang berlindung di Turki tinggal di kamp-kamp. Sisa perjuangan untuk memenuhi kebutuhan di kota-kota di seluruh negeri itu, sering bekerja secara ilegal untuk sebagian kecil dari upah minimum.

Grandi memuji rencana Turki untuk memberlakukan lebih banyak izin kerja untuk beberapa pengungsi, menyebutnya sikap sangat berani dan penting. "Izin kerja akan membantu orang hidup lebih baik, apakah mereka akan tinggal di sini untuk waktu yang panjang atau singkat," katanya.

Jika tidak, pengungsi bergantung pada bantuan organisasi atau harus mengemis untuk mendapatkan uang, tambahnya.

Hanya 7.300 izin kerja telah dikeluarkan sampai saat ini, kata pejabat, tapi pemerintah berencana menawarkan lebih banyak izin kerja untuk mencegah pengungsi menyeberang secara gelap ke Eropa, kata seorang menteri pada pekan ini, di tengah tekanan Uni Eropa untuk mengurangi arus pendatang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI