Suara.com - Iran telah reporter Washington Post Jason Rezaian dan tiga tahanan Iran-Amerika lainnya. Pembebasan ini merupakan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Amerika Serikat (AS).
Rezaian (39), dipenjara di Iran atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata pada November lalu.
AS mengatakan pihaknya menawarkan grasi kepada tujuh warga Iran yang ditahan di Amerika Serikat atas pelanggaran sanksi.
Kesepakatan pertukaran tawanan ini merupakan hasil dari pembicaraan diplomatik yang berlangsung di Wina.Iran kini sedang mengantisipasi pencabutan sanksi internasional sebagai bagian dari kesepakatan nuklir yang disepakati tahun lalu.
Warga AS yang telah dibebaskan kini sedang diterbangkan ke Swiss dan akan dibawa ke sebuah pangkalan AS di Jerman untuk perawatan medis.
Tiga orang Amerika lainnya yang dibebaskan bernama Saeed Abedini, Amir Hekmati dan Nosratollah Khosravi-Roodsari.
Seorang pejabat AS mengatakan saluran diplomatik didirikan "Dengan fokus mendapatkan warga kami yang ditahan sehingga bisa pulang. Iran juga telah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menentukan keberadaan Robert Levinson," kata pejabat itu.
Menurut kantor berita Associated Press, Mr Levinson adalah mantan agen FBI yang hilang di Iran pada tahun 2007 saat bekerja untuk CIA pada misi intelijen yang tidak disetujui.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif meramalkan bahwa sanksi internasional terhadap negaranya akan dicabut pada hari Sabtu (16/1/2016). Dia berada di Wina untuk mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry atas kesepakatan nuklir Iran.
Keempat tahanan yang dibebaskan semua memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Iran.Antara lain :
Jason Rezaian: berusia 39, Teheran koresponden Washington Post. Ditahan di Iran selama lebih dari satu tahun sebelum hukuman November lalu.
Saeed Abedini: berusia 35, seorang pendeta Kristen yang telah dipenjarakan sejak Juli 2012 untuk mengorganisir gereja di rumah-rumah penduduk.
Amir Hekmati: berusia 32, mantan marinir yang menghabiskan lebih dari empat tahun penjara atas tuduhan mata-mata setelah penangkapannya di Agustus 2011 selama kunjungan untuk melihat neneknya.
Nosratollah Khosravi-Roodsari: Sedikit yang diketahui tentang warga negara AS keempat. (BBC)