Langkah sterilisasi dilakukan anggota Densus 88 berjumlah satu grup, dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Dari hasil sterilisasi tidak ditemukan benda-benda berbahaya dan mencurigakan.
Di rumah terduga hanya terdapat kulkas dan alat-alat masak, belum banyak perabotan.
"Barang bukti berupa buku-buku kami amankan ke Polres Bogor. Kami juga memasang garis polisi untuk proses penyelidikan. Aparat di wilayah kami minta untuk melakukan pengawasa," kata Suyudi.
Sementara itu, Kapolsek Tamansari Iptu Sudin Muhammad mengatakan, pihak RT sudah mencurigai pengongtrak terduga teroris sejak pindah Selasa (12/1).
Ia mengatakan terduga pindahan dari Depok belum diketahui pasti pekerjaannya dan sering kali berpidah-pindah rumah.
"Ada kejadian bom, begitu identitas terduga diketahui, pihak RT curiga dengan nama yang sama dengan pengontrak baru," katanya.
Sudin mengatakan setelah memastikan identitas terduga teroris sama dengan yang diumumkan di televisi, ketua RT melaporkan informasi tersebut kepada aparat Polsek Tamansari.
"Kami menindaklanjuti laporan, dan langsung melaporkan ke tingkat pimpinan untuj minta arahan agar dilakukan pengawasan hingga dilakukan penyisiran hari ini," katanya.
Sudin menambahkan, saat penyisiran dilakukan, kondisi rumah terduga sudah dalam keadaan kosong.
Menurut informasi tetangga, istri terduga pergi meninggalkan rumah dengan terburu-buru pada Jumat pagi.