Suara.com - Pihak Kepolisian Republik Indonesia berhasil menangkap 12 orang pelaku terkait penembakan dan teror bom di Kawasan Sarinah, Jalan MH. Tahmrin, Jakarta Pusat, Kamis(16/1/2016) lalu. Dari 12 orang tadi, terdapat satu orang yang ternyata sudah menerima transfer dana dari ISIS.
"Salah satu pelaku sudah mendapat dana dari ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Turnojoyo, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Menurutnya, kedua belas orang tersebut merupakan pengikut kelompok Bahrun Naim. Hal ini diketahui setelah didapatkan bahwa dana tersebut ditransfer dari ISIS melalui Bahrun.
"Itu tidak hanya sekali, berkali-kali dan bertahap, ada yang 40 juta, ada yang 70 juta, dan seterunya, dan ditransfer oleh ISIS melalui Bahrun Naim," kata Badrodin.
Menurut Badrodin, dana tersebut ditujukan untuk membantu pelaku dalam menjalankan operasinya. Salah satunya yakni untuk keperluan merakit bom, melakukan survey, dan kegiatan-kegiatan yang mendukung aksi mereka.
"Tujuannya adalah untuk membantu operasional para pelaku di lapangan," tegas Badrodin.
Meskipun demikian, Badrodin masih belum begitu bisa memastikan secara utuh. Pasalnya, masih ada waktu satu minggu untuk melakukan pengembangan dan penyidikan oleh Detasemen khusus (Densus) 88.
"Pengembangan dan pembuktian masih kita tunggu dari Densus 88. Kami punya waktu satu minggu untuk membuktikan hal tersebut," tutup Badrodin.