Suara.com - Serangan militan Al Qaeda di Hotel Splendid di Ouagadougou, Burkina Faso, Afrika Barat menewaskan sedikitnya 20 orang. 10 korban tewas ditemukan di Cappucino Cafe yang berada tak jauh dari hotel.
Pasukan keamanan mendobrak masuk ke hotel 5 jam setelah pelaku teror menyandera sedikitnya 5 pengunjung. Menurut Dewan kehormatan Rusia di Burkina Faso, korban tewas kemungkinan besar warga asal Eropa.
Saksi mata yang berada di lokasi menyebutkan terjadi ledakan bom sekira pukul 19.30 waktu setempat yang disusul baku tembak pelaku dengan aparat keamanan. Islamic Maghreb (AQIM) yang merupakan afiliasi organisasi Al Mourabitoun-jaringan Al Qaeda lokal, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sedikitnya 33 sandera berhasil diselamatkan oleh aparat setempat dibantu tentara Prancis yang kebetulan menginap di hotel tersebut.Salah satu sandera disebut-sebut merupakan menteri di kabinet Burkina Faso.
Dalam klaimnya, AQIM mengatakan serangan berdarah tersebut merupakan balas dendam melawan Prancis dan kaum kafir dari dunia Barat. Splendid Hotel dan Cafe Cappucino sendiri menjadi target serangan karena dikenal sebagai tempat nongkrong orang kulit putih.
AQIm menyebut serangan mereka merupakan balas dendam kepada penyembah salib asal Eropa yang dianggap sudah menjajah Afrika, Mali serta negeri muslim lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Para militan menyerbu Splendid Hotel di pusat bisnis ibu kota, membakar mobil yang diparkir di luar, dan melepaskan tembakan ke udara. Tak berapa lama, pasukan keamanan datang dan terjadi baku tembak.
Hotel tersebut biasa dipakai oleh pasukan Prancis yang menjalankan Operasi Barkhane. Pasukan ini berbasis di Chad dan memerangi militan Islam yang berbasis di wilayah Sahel.
(Dailymail)