Sempat Dipeluk Pembom Bunuh Diri Thamrin, Orang Ini Nyaris Tewas

Sabtu, 16 Januari 2016 | 06:01 WIB
Sempat Dipeluk Pembom Bunuh Diri Thamrin, Orang Ini Nyaris Tewas
Olah TKP Bom Sarinah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal menerangkan kronologis peristiwa teror penembakan dan pengeboman di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (15/1/2016).
 
Pukul 10.40 WIB, ledakan pertama terjadi di Starbucks Cafe Gedung Cakrawala. 20 detik kemudian, terjadi ledakan di Pos Polantas di depan Sarinah, akibatnya dua pelaku meninggal dunia.
 
Setelah dua ledakan itu, anggota Polantas datang ke lokasi untuk mensterilkan lokasi dengan mengalihkan arus lalu lintas.
 
Namun, lokasi ledakan mulai dipenuhi warga yang ingin mengetahui peristiwa tersebut. Meski sudah diperingatkan, ternyata warga yang menonton makin ramai.
 
Selang beberapa menit kemudian, terjadi baku tembak di dekat Pos Polantas. Penembakan langsung mengarah kepada petugas kepolisian.
 
Baku tembak pun terjadi dengan durasi 5-10 menit. Penembakan pun berlanjut ke ‎area parkir Starbucks. Pelaku pun terdesak.
 
Saat pelaku hendak melemparkan bom bersumbu pendek, ke arah Starbucks, bom meledak tidak jauh dari pelaku. 
 
"Kita tidak takut aksi teror mana pun. Kita tunjukan aksi singkat kita bisa lumpuhkan pelaku. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya, dan Indonesia diimbau tenang dan jangan panik," kata Iqbal, di Polda Metro Jaya, Jumat (15/1/2016).

Suara.com - BACA JUGA: 

Bahrun Naim, Sosok Cerdas yang Bercita-cita Mati Syahid

Iqbal menambahkan, ada korban yang sempat dipeluk bersama pelaku. Dia menduga, pelaku sengaja memeluk korban untuk meledak bersama-sama.
 
"Ada saksi korban yang sudah kami wawancara‎. Saksi dipeluk oleh pelaku. Mungkin tujuannya untuk diledakan. Tapi saksi loncat dan mengelak," kata Iqbal yang menerangkan kondisi saksi saat ini mengalami luka di perut dan dada.
 
‎Saat ini Polisi pun membentuk Satgas khusus menangani kasus tersebut. Satgas ini dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krisna Murti.
 
Akibat peristiwa ini ada 33 orang yang menjadi korban. Tujuh di antaranya meninggal dun‎ia, pelaku lima orang dan sipil dua orang.
 
Sedangkan dari 26 orang lainnya mengalami luka. Tujuh di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena luka ringan dan 19 lainnya di rawat di rumah sakit yang terpisah. Dari 19 orang itu, 7 orang harus mengalami operasi.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Minta Maaf ke ISIS, Ahmad Dhani Diprotes Netizen

Sempat Buron, Bareskrim Ciduk Bos Mucikari Artis

Risty Tagor Sempat Pesimis Bayinya Selamat

Video Game Rasis di Australia Ditarik dari Peredaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI