Polisi menyimpulkan bom yang meledak di Kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016), terkategori low explosive atau bom berdaya rendah.
Bom tersebut disimpulkan dari tiga titik ledakan di lokasi, yaitu Pos Polantas Sarinah, halaman Starbucks dan di dalam Starbucks.
"Kami telah melakukan pemeriksaan di lab, bahan peledak masuk kategori low explosive," kata Sekretaris Puslabfor Polri Kombes Pol Hudi Suryanto, di Polda Metro Jaya, Jumat (15/1/2016).
Dia menerangkan, sejumlah barang juga terurai dari titik ledakan. Di Pos Polantas, ditemukan tabung gas elpiji 3 kilogram sebagai chasing, ada pemicu berupa bohlam lampu yang dihubungkan menggunakan kawat dengan baterai ke aki sepeda motor. Di dalam aki itu diisi bahan peledak yang ditambah paku dan mur.
Sementara di titik kedua dan ketiga, bahan peledak relatif mirip dengan bahan peledak di lokasi pertama. Namun, cashingnya berupa pipa besi. Sisanya sama.
"Dari data base kami, berhasil kami himpun, sepertinya bahan peledak mirip dengan beberapa lokasi seperti di Masjid Polres Cirebon," katanya.
Hudi tidak mau menjelaskan lebih jauh soal bahan peledak yang digunakan pelaku. Sebab, bila diinformasikan secara mendetail, dia takut hal itu bisa dicontek orang lain.
"Soal senjata, kita masih periksa," kata dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan, meski bahan peledak dalam kasus ini berjenis low exposive, namun memiliki daya hancur yang mematikan.
"Low explosive ini bukan tidak mematikan, ini berbahaya," tegasnya.