Kamis Pagi, Sarapan Terakhir Pelaku Teror di Thamrin

Jum'at, 15 Januari 2016 | 22:28 WIB
Kamis Pagi, Sarapan Terakhir Pelaku Teror di Thamrin
Polisi lakukan olah TKP di rumah perakitan bom Thamrin. (Suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
MA, istri terduga teroris di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, berinisial SM (31)‎, mengatakan tidak ada yang aneh di hari Kamis (14/1/2016) pagi.

"Kemarin biasa ‎saja, sarapan, terus langsung pergi kayak biasa," kata SM, di rumahnya Kampung Sanggrahan, Meruya Utara, Jakarta Barat, Jumat (15/1/2016) malam.

Dan dia tak menyangka ternyata pagi itu menjadi pagi terakhir bersama suami. MA merupakan orang yang mengenakan topi dan kaos berwarna biru yang gambarnya tersebar luas di media saat berada di dekat Sarinah.

‎"Belum pernah berpisah dengan waktu lama selama saya nikah sama dia," tambahnya.

 SM bercerita awal mula tahu suaminya ikut tewas dalam peristiwa Thamrin.

Dia dikabari kalau suaminya terlibat dalam penyerangan bom bunuh diri. Setelah itu dia segera pergi ke RS Polri Kramatjati karena beritanya sang suami dibawa ke sana.

"Saya yakin itu suami saya. Dia pakai baju biru, dan topi," kata SM.

SM dan Muhammad Ali bersama tiga orang anaknya tinggal di sebuah rumah di Kampung Sanggrahan, Gang Kamboja, RT 2/3, nomor 22, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Untuk mengembangkan kasus teror Thamrin, malam ini, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah tersebut.

Rumah tersebut belakangan diketahui menjadi lokasi perakitan bom.

Suara.com - Dari teror kemarin, sebanyak 24 orang luka-luka dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang.

Dari 24 korban luka terdiri dari lima anggota Polri dan warga sipil yang empat di antaranya warga Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair.

Dari tujuh yang meninggal dunia, lima di antaranya pelaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI