Asyik Kipasi Sate Saat Bom Bunuh Diri, Jamal Tak Tahu Dipotret

Jum'at, 15 Januari 2016 | 13:23 WIB
Asyik Kipasi Sate Saat Bom Bunuh Diri, Jamal Tak Tahu Dipotret
Tukang sate dekat lokasi teror bom, Jalan M. H. Thamrin, Jamaluddin (65) ‎dan Heni Caheni (45) [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Jamaluddin (65) ‎kini sohor. Foto suami dari Heni Caheni (45) yang tetap asyik ngipasi sate saat terjadi ledakan bom bunuh diri dan baku tembak di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016), tersebar luas di media sosial, bahkan media mainstream.

Bahkan, foto Jamal jadi semacam simbol sikap warga Indonesia tidak takut dengan ancaman teroris. Di foto yang tersebar dicantumkan tanda #KamiTidakTakut.

Kemarin, Jamal mengaku sama sekali tidak tahu kalau ada orang yang memotret aktivitasnya. Lalu, mengunggah foto ke media sosial, dan menjadi terkenal.

Setelah jadi perbincangan positif di media sosial, banyak orang penasaran untuk melihat Jamal.

"Kemarin banyak juga yang datang, terus ke sini, langsung manggil-manggil saya, sambil senyum-senyum," ‎ujar Jamal.

Sejak peristiwa Thamrin dan fotonya tersebar luas di media, dagangan Jamal sangat laris.

BACA JUGA: 

Isi Blog Bahrum Naim Memuji Serangan Bom Paris

‎"Kemarin itu dagangan kita habis, kita bawa 250 tusuk. Kalau saya jujur, kemarin itu bawa uang Rp700 ribu kotor, yang dipegang Rp250 ribu," kata Heni menambahkan.

Hari ini, pasangan suami istri itu menambah porsi sate menjadi 300 tusuk. Agar warga tidak kecele saat mau membeli sate, seperti kemarin karena cepat habis.

Untuk diketahui, mereka menjual sate ayam atau sate kambing, dengan saus kacang atau saus kecap sebagai bumbunya. Sate ayam seporsi dibandrol Rp25ribu dan sate kambing dibanderol Rp35ribu.

Jamal juga bercerita tentang satenya. Menurut dia tidak ada yang spesial.

Baginya, yang terpenting dari sate adalah dagingnya masih fresh. Bahan yang fresh membuat rasanya lebih enak.

Proses pemanggangan sate, katanya, juga mesti pakai cara tradisional alias kipas tangan. Soalnya kalau pakai kipas listrik bakarannya tidak merata.

Jamal dan istrinya tinggal di Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Mereka sudah punya dua orang anak yang sekarang tinggal di Indramayu, Jawa Barat.

"Anak-anak sama cucu-cucu tinggal di Indramayu, ngurusin sawah," kata Jamal yang sekarang sudah punya tiga cucu.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Ahok Maki-maki Teroris, Sebut Goblok dan Bakal Masuk Neraka

Cerita Bom Meledak Setelah Ditilang Polisi

Sebelum Horor di Sarinah, Kelompok Teroris Ancam Bikin "Konser"

Kisah Heroik Satpam, Cegah Pembom Bunuh Diri Masuk Sarinah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI