Kisah Jamal, Tukang Sate Asyik Kipasi Sate di Tengah Baku Tembak

Jum'at, 15 Januari 2016 | 13:02 WIB
Kisah Jamal,  Tukang Sate Asyik Kipasi Sate di Tengah Baku Tembak
Tukang sate dekat lokasi teror bom, Jalan M. H. Thamrin, Jamaluddin (65) ‎dan Heni Caheni (45) [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jamaluddin (65) ‎dan Heni Caheni (45) mendadak terkenal pascaperistiwa teror bom di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

Mereka adalah pasangan suami istri pedagang sate di dekat tempat kejadian perkara. Foto Jamal yang tetap santai mengipasi sate saat terjadi ledakan bom dan bau tembak tersebar luas, bahkan masuk trending topic Twitter.

‎"Kemarin pas pulang, dan tadi pagi sebelum berangkat dagang, memang banyak yang bilang kalau saya masuk TV," kata Jamal, Jumat (15/1/2016).

‎"Makanya kalau mau terkenal makan sate di sini," Heni menambahkan.

Sehari-hari, Jamal bertugas mengipasi sate, sedangkan Heni menyiapkan bahan serta menyajikan pesanan kepada pelanggan setelah sate siap.

Sejak namanya sohor lewat media, katanya, sebagian warga yang lewat dekat gerobak, mampir sebentar untuk foto atau tanya-tanya kepada pasutri yang menikah tahun 1981.

Foto Jamal yang terkenal itu bahkan sampai menjadi semacam simbol sikap warga Indonesia yang tidak takut dengan ancaman teroris. Di foto yang beredar luas diberi tanda #KamiTidakTakut.

BACA JUGA: 

Cerita Bom Meledak Setelah Ditilang Polisi

Jamal dan Heni bilang peristiwa kemarin sangat menegangkan. Tapi, mereka tetap berdagang karena menganggap posisinya aman dari sasaran peluru dan bom.

"Buat saya lokasinya kan jauh, jadi kita tidak takut," kata Heni.

"Kalau saya tinggal, dagangan saya siapa yang jaga," Jamal menambahkan.

Saat peristiwa itu terjadi, Jamal dan Heni tengah menyiapkan sate untuk dua atau tiga pelanggan.

Lihat asap bom

Meski suasananya menegangkan ketika itu, pasutri ini tidak panik. Padahal, dari lokasi itu, terlihat jelas kepulan asap bom yang diledakkan anggota kelompok bersenjata yang kemudian menimbulkan sejumlah korban jiwa.

"Bom pertama meledak, asapnya kelihatan. Orang mulai lari ke pospol. Mulai deh ramai di sana," kata Jamal.

Ketika warga mulai banyak yang datang ke sekitar TKP untuk melihat apa yang terjadi, peristiwa kedua muncul. Pelaku teror menembakkan senjata api secara serampangan. Warga yang berkerumun pun lagi kocar-kacir, bahkan ada yang bersembunyi di sekitar gerobak milik Jamal.

Tapi, Jamal tetap mengipasi sate ketika itu. Jamal tetap fokus melayani pesanan pelanggan.

"Pas jam 13.00 WIB, habis tembak-tembakan dan bom kedua, orang baru pada datang ke sini. Baru deh pada makan. Sebelumnya sih biasa saja, walaupun pada ngumpul-ngumpul doang, nggak ada yang beli," kata dia.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Ahok Maki-maki Teroris, Sebut Goblok dan Bakal Masuk Neraka

Bintang "Power Rangers" Diancam 26 Tahun Penjara

Begini Cara Dokter Asing Bisa Praktik Ilegal di Indonesia

VIDEO: Detik-detik Bom Sarinah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI