Ahok Maki-maki Teroris, Sebut Goblok dan Bakal Masuk Neraka

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 15 Januari 2016 | 11:12 WIB
Ahok Maki-maki Teroris, Sebut Goblok dan Bakal Masuk Neraka
Petugas Labfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP ledakan bom di Starbucks Coffe Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan sehari setelah ledakan bom bunuh diri di Starbucks dan pos polisi, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, sudah kondusif. Ia meminta masyarakat, khususnya wisatawan asing, jangan takut lagi.

"Nggak ada apa-apa. Nggak usah takut, kalau mereka (pelaku teror) berani muncul sekarang juga mereka mikir gitu lho. Yang berani mati kan yang goblok saja disuruh pasangin bom," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Ahok menyebut pelaku bom bunuh diri merupakan orang bodoh karena mau diperalat pimpinan mereka dengan iming-iming masuk surga.

"Komandannya mana ada yang mau mati, yang bego yang disuruh mati, dibohongin masuk surga. Masuk neraka lu semua, dibohongin lu. Gue jamin lu pasti masuk neraka yang mati seperti itu," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur menegaskan tidak ada ajaran agama apapun yang membolehkan melakukan kekerasan terhadap orang lain.

"Yang kurang ajar, yang mimpin bawa senjata kabur. Pengecut. Bohongin orang bego, orangnya mati, lu nggak mau mati," katanya.

Dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Kamis (14/1/2016) pukul 10.40 WIB itu lima pelaku tewas dan dua warga tak berdosa ikut meninggal dunia. Sementara puluhan orang lainnya luka-luka.

Dalam peristiwa kemarin, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan jumlah korban yang dihimpun polisi mencapai 31 orang.

Korban terdiri dari luka sebanyak 24 orang dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang.

Dari 24 korban luka terdiri dari lima anggota Polri dan  warga sipil yang empat di antaranya warga Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair.

Dari tujuh yang meninggal dunia, lima di antaranya pelaku.

.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI