Suara.com - Ormas Islam Mathla'ul Anwar mengapresiasi kesigapan polisi dalam melumpuhkan pelaku pengeboman dan tindak kekerasan di Sarinah Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016.
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam itu juga meminta kepolisian untuk mengungkap siapa "mastermind" (dalang) yang sebenar-benarnya dari aksi teror tersebut.
"Kami mengapresiasi polisi yang bertindak sigap, namun yang tidak kalah penting adalah secepatnya mengungkap dan menangkap 'dalang' dari aksi teror yang menimbulkan korban jiwa dan sangat meresahkan masyarakat itu," kata Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Ahmad Sadeli Karim, di Jakarta, Jumat (15/1/2016).
KH Sadeli mengemukakan keterangan tersebut kepada pers menanggapi terjadinya pengeboman dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tidak bertanggung jawab di Sarinah Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016.
Pimpinan dari Ormas Islam yang mempunyai perwakilan pada lebih dari 20 propinsi di Indonesia itu berpendapat, pengungkapan dan penangkapan dalang dari aksi teror tersebut sangat penting agar tidak terjadi kebingungan dan keresahan yang berlanjut di tengah masyarakat.
Sepanjang dalang dari aksi yang keji itu belum terungkap dan tertangkap, aksi yang sama juga dikhawatirkan bisa terjadi lagi di kemudian hari.
"Tujuan dari aksi teror itu nampaknya adalah menyebarkan ketakutan massal dan melumpuhkan akal sehat publik, bukan sekedar menjatuhkan korban jiwa atau terluka," katanya.
Ia mengemukakan, dugaan polisi bahwa pelakunya adalah unsur Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS di Indonesia bisa benar, namun bisa juga tidak tepat karena tidak ada pelaku teror yang tertangkap dalam keadaan hidup. Kelimanya meninggal dunia dalam aksi bunuh diri dan baku tembak dengan polisi.
"Kita mengutuk aksi teror tersebut dan kita percayakan sepenuhnya kepada polisi dan BIN untuk mengungkap dan menangkap dalang dari aksi yang tidak berprikemanusiaan itu. Semoga pula kejadian yang sama tidak terulang di kemudian hari," katanya.
Pada kesempatan terpisah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda (DPP Gema) Mathla'ul Anwar, Ahmad Nawawi, mengecam aksi pengeboman dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab di Sarinah Thamrin pada 14 JanuarI 2016.
"Kami mengecam keras tindakan kekerasan dan pengeboman yang dilakukan oleh kelompok teroris. Kekerasan atas dalih dan alasan apa pun tidak dibenarkan oleh seluruh ajaran agama karena sangat mencederai nilai-nilai kemanusiaan," tegasnya.
Ketua Umum DPP Gema sependapat dengan Ketua Umum PBMA mengenai perlunya mengungkap dan menangkap dalang di balik peristiwa teror tersebut, apalagi lokasi kejadian terletak hanya beberapa ratus meter dari Istana Negara.
Ia mengemukakan, dugaan polisi bahwa pelakunya unsur ISIS di Indonesia bisa benar, namun bisa juga pelakunya adalah orang yang putus asa dan frustrasi karena masalah ekonomi atau masalah kehidupan lainnya. (Antara)