Indonesia Siaga Satu, Polda Sumbar Cari Sarang Teroris

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 15 Januari 2016 | 06:45 WIB
Indonesia Siaga Satu, Polda Sumbar Cari Sarang Teroris
Ilustrasi: Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal barang bukti usai penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Sumatera Barat melakukan patroli dan penyisiran di sejumlah tempat keramaian di Kota Padang guna mengantisipasi aksi teror serta tindakan lain yang bisa mengancam keamanan masyarakat di daerah itu.

"Patroli kita lakukan mulai Kamis (14/1/2016) malam mengerahkan 30 personel Gegana dengan peralatan lengkap, dan menyisir beberapa lokasi yang dipilih secara acak," kata Kasat Brimob Polda Sumbar, Kombes Pol Tumpal Damayanus di Padang, Kamis (14/1/2016) malam.

Ia mengatakan kegiatan ini juga sebagai antisipasi menyikapi adanya aksi teror bom di Jakarta pada Kamis (14/1/2016).

Waktu pelaksanaan patroli ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perintah dari pimpinan. "Waktunya disesuaikan apabila dirasa perlu maka patroli terus kami lakukan," katanya.

Dikatakan, kegiatan ini juga untuk memberi rasa aman dan ketenteraman kepada masyarakat di Sumbar pasca-teror bom yang terjadi di Jakarta.

"Sesuai perintah Kapolda Sumbar Brigjen Pol Basarudin bahwa polri harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman," katanya.

Sebelumnya Kadivhumas Polri, Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta menyatakan bahwa status siaga satu diberlakukan di seluruh Indonesia menyusul terjadinya peristiwa teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis.

"Mulai pukul 17.00 WIB Kamis (14/1), siaga satu diberlakukan di seluruh Indonesia," katanya.

Ia menginstruksikan jajaran kepolisian untuk memaksimalkan pengamanan terutama di objek-objek vital dan rawan gangguan keamanan.

"Terutama penebalan pengamanan di kantor-kantor pemerintah, kantor polisi, kedutaan dan mal-mal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI