Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Tito Karnavian menyebut Bahrun Naim, berada di balik serangan teror bom Sarinah Jakarta, Kamis (14/1/2016) siang kemarin. Naim sudah merencanakan aksinya.
Naim ini bukan nama baru di daftar teroris Indonesia. Dia pernah dipenjara 2011 lalu karena dianggap terbukti terkait aksi terorisme dan kepemilikan amunisi ilegal. Namun Naim bebas 2014 dan langsung berangkat ke Suriah berhabung dengan ISIS.
Reuters mencatat pernah berhubungan dengan Naim 24 November lalu. Dalam sebuah pesan, Naim pernah mengatakan akan merencanakan aksi teror di Indonesia. Kata dia, saat itu hanya menunggu waktunya saja.
"Tinggal menunggu pemicu yang tepat," kata Naim waktu itu.
Dalam wawancara lanjutan itu, Naim menyatakan menikmati hidupnya di Suriah. Dia tidak ingin kembali ke Indonesia.
"Saya bergerak, tergantung di mana emir pesanan kami. Lebih baik di sini, di Suriah. Ada listrik, akomodasi, air dan gratis. Layanan yang diberikan oleh mereka yang baik, lebih murah daripada di Indonesia," katanya.
Hanya saja Reuters berusia menghubungi Naim, tapi tidak tidak berhasil.
Pengamat terorisme Sidney Jones mengatakan Naim sebenarnya sudah mengeluarkan pernyataan soal rencana serangan ke Indonesia. Dalam satu postingan blog yang ditulis Naim, dia mengajak orang Indonesia untuk berpikir soal teror Paris. Judul tulisan Naim, "Pelajaran dari Serangan Prancis". (Reuters)