PBNU Dorong Jokowi Evaluasi Kerja Intelijen

Jum'at, 15 Januari 2016 | 02:33 WIB
PBNU Dorong Jokowi Evaluasi Kerja Intelijen
Petugas Labfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP ledakan bom di Starbucks Coffe Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi total kinerja intelijen di bawah pimpinan Sutiyoso. Ini dikarena beberapa kali kecolongan terjadinya aksi teror yang terjadi di Indonesia.

"Presiden harus mengevaluasi total kerja-kerja intelijen kita. Intelijen harus siap dan sigap dalam kerja-kerja menghalau terorisme," kata Said di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Kata Said, segala bentuk teror yang hendak mengganggu dan merongrong kedaulatan dalam berbangsa dan bernegara harus dilawan. Masyarakat juga diminta tidak takut dengan segala tindakan teror.

"Jangan takut, jangan panik dengan teror. 'Laa takhof wa laa tahzan, innallaha ma'ana' (jangan takut dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami). Kita kembalikan semuanya kepada Allah," kata Said.

Said menduga kuat aksi teror di Sarinah memiliki keterikatan dengan Batalion Nusantara kelompok bersenjata ISIS. Menurut dia, ISIS memiliki visi menciptakan kekhalifahan Islam di seluruh dunia. Salah satu upayanya adalah membangun organisasinya di Indonesia, sebagai bagian dari ISIS Asia Tenggara. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI