Yohannes Antonius Maria (48) warga negara Belanda yang menjadi salah satu korban ledakan bom bunuh diri di pusat bisnis, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, telah melewati masa kritis di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.
Salah satu kerabat Yohannes, Mursaleen, mengatakan Yohannes mengalami luka berat di tubuh bagian depan dan belakang. Kata Mursaleen, meski sudah lewat masa kritis, Yohannes masih menjalani operasi pencabutan serpihan.
"Banyak luka di bagian depan tubuh, dada, lengan dan leher serta bagian punggung. Sekarang yang lagi dioperasi bagian punggung, untuk diambil serpihannya," ujar Mursaleen, Jumat (15/1/2016) dini hari.
Setelah terkena ledakan, Yohannes kehilangan banyak darah. Soalnya, proses evakuasinya etika itu tidak berlangsung cepat.
"Sempat kehilangan banyak darah tapi sekarang sudah aman dan sudah lewati masa kritis," katanya.
Sebelumnya, beredar kabar Yohannes menjadi salah satu korban yang meninggal dunia. Mursaleen mengatakan kabar itu sempat didengarnya juga, tetapi dia tidak percaya.
"Saya tidak percaya, kecuali keterangan dokter," kata dia.
Saatini, masih ada sembilan korban ledakan bom Thamrin yang masih dirawat RSPAD Gatot Soebroto.
1. Budi Rachmat (35), warga Green Depok City, Blok Anggek, menderita luka tembak di dada kiri.
2. Aiptu Dodi Maryadi (48), polisi lalu lintas Polres Jakarta Pusat, menderita luka tembak perut.