Suara.com - Ledakan keras yang terjadi lagi di depan gedung Jaya, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016) sekitar jam 20.55 WIB, ternyata berasal dari ban truk yang pecah. Peristiwa ini bikin heboh aparat keamanan yang masih siaga karena siang tadi di seberang gedung Jaya, Starbucks dan pos polisi, jadi sasaran bom bunuh diri.
Supir truk pengangkut tanah tersebut bernama Heri Estrada (45). Dia mengaku tidak tahu kalau truk tidak boleh melintas di Jalan Thamrin sebelum jam sebilan malam.
"Nggak tahu kalau ada aturan setelah jam sembilan baru boleh jalan. Jadi ya ditilang
Heri Estrada mengaku tidak tahu tanah yang dia angkut untuk apa.
"Saya juga nggak tahu, pengerjaannya untuk proyek RI 1, katanya punya pak Jokowi. Bawa lumpur ke Marunda," katanya.
Ledakan ban truk sempat diduga sebagai ledakan bom susulan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan jumlah korban dalam rangkaian bom bunuh siang tdi mencapai 31 orang.
Korban terdiri dari luka sebanyak 24 orang dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang.
Dari 24 korban luka terdiri dari lima anggota Polri dan warga sipil yang empat di antaranya warga Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair.
Dari tujuh yang meninggal dunia, lima di antaranya pelaku.