Suara.com - Cerita tentang teror bunuh diri di pusat Ibu Kota Jakarta siang ini tak ada habis-habisnya.
Setelah terjadi dua ledakan bom bunuh diri, terjadi baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat itu, kendaraan yang dinaiki Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro ikut jadi sasaran tembakan kelompok bersenjata.
"Kendaraan pak kabagops ditembaki," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Polisi Suyatno di Sarinah.
Akibatnya, mobil merek Toyota Fortuner tersebut sampai bolong-bolong.
Ketika itu, Susatyo hendak menolong anak buahnya yang terpental setelah terjadi ledakan bom bunuh diri di pos polisi.
Tidak hanya diberondong tembakan, mobil Susatyo juga dilempari granat oleh anggota kelompok bersenjata.
"Dilempar granat juga," katanya
Beruntung, meski mobilnya dihujani tembakan dan lemparan granat, Kombes Susatyo selamat.
"Masih trauma beliau," kata Suyanto.
Kelompok bersenjata tersebut bekerja secara sistematis. Pertama-tama ada yang meledakkan diri di sekitar Starbucks, lalu ada lagi yang meledakkan diri di pos polisi yang berada tak jauh dari ledakan pertama.
Pada saat bersamaan anggota kelompok teroris menembak. Anggota polisi yang datang, kemudian mengejar mereka dan terjadi baku tembak.
Dalam baku tembak, tiga anggota kelompok bersenjata tewas, dan dua lagi tewas akibat bom yang diledakkan. Sementara itu dua warga sipil juga ikut jadi meninggal dunia. Ada 15 warga, sipil dan polisi, yang luka-luka.