Insiden Sarinah, Satu Teroris Ledakkan Diri di Starbucks

Kamis, 14 Januari 2016 | 17:28 WIB
Insiden Sarinah, Satu Teroris Ledakkan Diri di Starbucks
Menko Polhukam Kunjungi TKP Bom Sarinah [Suara.com/Agung Sandy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan jika ada lima orang dari kelompok terduga teroris yang tewas terkait peristiwa ledakan dan baku tembak di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

"Lima teroris mati," kata Luhut kepada wartawan saat meninjau lokasi," Kamis (14/1/2016).

Luhut menjelaskan jika lokasi ledakan terjadi di pos polisi dan kafe Starbucks. Menurut Luhut, satu terduga teroris meledakkan diri di kafe Starbucks. Tiga orang tewas saat terjadi baku tembak dengan polisi, dan satu orang tewas di pos polisi.

"Bahwa serangan itu bermula dari masuk di Starbucks kemudian meledakkan diri, Polisi menembak mati, saya kira ini tindakan yang cepat, sehingga teroris yang mati ada lima," kata Luhut.

Dia mengatakan jika satu WNI dan satu Warga Negara Asing (WNA) turut menjadi korban atas peristiwa tersebut. Sedangkan empat korban lainnya yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

"Dua penduduk yang meninggal, satu WNA satu WNI. Ada empat yang luka dibawa dioperasi di RSPAD," kata Luhut.

Meski demikian, Luhut mengatakan pihak kepolisian, TNI dan Badan Intelejen Negara (BIN) masih memburu dari jaringan kelompok terduga teroris tersebut.

"Aparat keamanan, polisi TNI unsur intelijen masih terus melakukan pengejaran, karena seperti yang saya katakan akhir tahun lalu, ada kelompok yang masih belum bisa kita tangkap," kata Luhut.

Terkait insiden tersebut, Luhut mengatakan jika kondisi di lokasi kejadian sudah berlangsung kondusif. Dikatakan Luhut saat ini polisi juga sudah melakukan olah TKP di lokasi tersebut

"Semua keadaan terkendali, saya ulangi keadaan terkendali. TKP sudah diselesai, kita minta semua masyarakat tenang," kata Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI